[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER 1b ]


Annyeong~~

Pochan Lee balik lagi sama chapter 2 nya ya? Kkk XD gomawo buat 형들, 생들, 친구들 yang uda sempet nyisipin waktu buat komen kkkk *banyak bacot lu thor* ok, sekali lagi mian ya buat yang kena tag, silahkan remove jika tak berkenan ^^

Buat yang benci YAOI dan kena tag, author cuman mau bilang jeongmal mianhaeyo ㅠㅅㅠ

Ok, buat yang ga suka YAOI (BOY X BOY) atau takut muntah dan jijik ngebaca FF ini saya tegasin silahkan tutup jendela browser anda sekarang juga!

AUTHOR ABAL, TYPO BERTEBARAN, MPREG, OC, OOT!

 

Here is the next chap ^^

[FF/YAOI/CHAPTER 2/THANKS FOR BE MY LOVE] – RATED M!

 

Main Cast : Choi Jonghun x Lee Hongki

Author : Pochan Lee

 

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE/CHAPTER 2]

 

Hongki POV

Aku terbangun dari tidur yang begitu membuaiku, aku tak sadar kini mentari telah memunculkan rona kemerahannya di ufuk barat. Aku berusaha bangun dari tempat tidur yang sangat nyaman ini, kulihat kesekelilingku, corak polkadot terhias sempurna menemani kelamnya gorden kamar bermotif senada, aku mulai bergegas meninggalkan tempat yang sangat tidak kukenal ini, aku seharusnya bisa keluar dari sini sangat mudah andaikan rasa nyeri dikepalaku tidak kambuh lagi, aku memutuskan agar tetap disini, dalam posisi ini, dan dalam kebingungan yang semakin membuat nyeri di kepalaku ini bertambah

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Jonghun POV

Aku baru saja hendak memasuki kamarku yang kini bak kamar tamu bagi sang penghuni barunya, aku tanpa sadar membawa namja yang kutolong kemarin di dekat pantai Incheon itu ke apartment kecil milikku ini, aku hanya kasihan melihatnya dengan garis muka penuh kesedihan, aku pun merasa ia memegang beban berat di pundaknya, setelah kemarin aku sempat membawanya ke posko pengungsi tempat dimana para sukarelawan membantu dengan sigap ratusan korban yang diungsikan berada. Aku tak tega jika namja malang ini harus berkumpul bersama mereka, ditempat sekecil itu, tanpa basa basi aku membawanya ke sini, ke kediamanku. Kini kulihat ia sedang bingung menatap kamarku yang tak cukup mewah jika dibndingkan dengan hotel berbintang 5 yang bertebaran di luar sana, namun kuharap ia nyaman untuk tinggal disini sementara waktu hingga kondisinya membaik dan badai yang menerjang daerah asalnya telah berlalu. Tanpa sadar aku menghampirinya segera setelah melihatnya memegang kepalanya yang kesakitan.

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

“Ya~~~ gwaenchana? Eodiga apayo? Hnn?”, sontak Hongki refleks begitu melihat seseorang berlari padanya dan begitu mengkhawatirkan keadaanya, Hongki membeku, tak bergeming, begitu melihat sepasang mata kelam itu menatap maniknya dalam, raut wajah tampannya berubah pilu penuh kecemasan, ia terus memandangi wajah didepannya hingga ia terbawa suasana, perlahan ada sesuatu dalam dirinya bergejolak, mungkin ia akan melanjutkan aksi menatap lawan bicaranya itu andai saja suara berat yang terdengar khawatir kembali mengagetkannya “Ya~~~ gwaenchana? Jinjja gwaenchana?”, setelah tak bergeming sebelumnya, kini Hongki mulai membalas pertanyaan yang terlontar dari pemilik wajah sedingin es itu “Hnn, aniyo, naega gwaenchanayo”, Hongki berusaha tersenyum semanis mungkin, membuang perasaan aneh yang bergejolak didadanya saat pemilik mata indah dengah pahatan sempurna dihidung dan dagunya menatapnya penuh kekhawatiran. Sang namja yang sedari tadi menunggu jawaban Hongki pun melongoh keras, membuang nafas leganya jauh, saat menyadari bahwa lawan bicara didepannya ini baik-baik saja. Jonghun pun mulai membuka sesi tanya jawabnya pada namja dihadapannya yang memiliki manik mata seindah berlian.

“Ah, syukurlah, aku fikir kau terluka”

“Tidak, aku baik-baik saja dan terimakasih kau telah mengkhawatirkanku”

“Tidak masalah, harusnya aku meminta maaf padamu terlebih dahulu”

“Untuk apa? Kau tidak bersalah apapun…

“Choi Jonghun, kau bisa memanggilku Jonghun”

“Ah~ ne, kau tidak bersalah padaku Jonghun-ssi”

“Aku meminta maaf dengan sungguh-sungguh karena secara lancang membawamu ke istana kecil milikku ini, aku khawatir kau akan kembali ke kotamu, saat ini berita yang kudengar Kota Incheon telah dihantam badai besar”. Hongki memutar kedua maniknya bingung, ia mengingat kejadian hari kemarin saat Jonghun menyelamatkannya, memberikan nafas buatan padanya lalu menariknya paksa agar ikut dengannya menaiki motor bututnya itu, ia berdehem sebentar lalu menarik nafas panjang…

“Hufffth, kalau tidak ada Jonghun-ssi mungkin aku sudah mati, aku tak tahu setan apa yang merasukiku kemarin sehingga dengan mudahnya aku terpengaruh rayuannya”

“Kau salah, kau harusnya kau berterima kasih pada Tuhan, karena dia masih memberikanmu umur…”, Jonghun menggantungkan kalimatnya, menatap manik berlian didepannya dengan penuh tanda tanya

“Hongki, namaku Lee Hongki, aku baru saja berumur 23 tahun 20 hari yang lalu, dan aku seseorang yang sedang mencari jati diri”, Jonghun tertawa puas dan sedikit mengejek sesaat setelah mendengar kata-kata yang baru saja Hongki ucapkan

“Hahaha kau lucu Hongki-ya”

“Pabo! Mengapa mentertawakanku Jonghun-ssi? Aku bahkan dengan sungguh-sungguh sedang mencari jati diri”, Hongki mempoutkan bibirnya sedemikian rupa, menimbulkan cherry kemerahannya itu terlihat menggoda bagi sang lawan didepannya kini, Jonghun menelan ludahnya pelan, membuang jauh-jauh pikiran pervertnya, entah apa yang akan Hongki katakan jika ia melihat sosok asli dibalik topeng palsu berwajah dewa milik Choi Jonghun, Jonghun kembali ke alam sadarnya, mulai mengacak rambut Hongki pelan “Tidak udah memanggilku dengan panggilan hormat seperti itu Hongki-ya, aku juga berumur sepertimu, bahkan kau lebih tua 5 hari dariku”, sepasang manik menatapnya heran, manik itu telah membulat sempurna, seolah kaget dengan ucapan yang baru saja ia dengar, Hongki segera memandang namja didepannya itu dengan pandangan mengejek ‘mana mungkin pria 23 tahun memiliki wajah seorang ahjussi berumur 28 tahun?’, umpat Hongki dalam hati, Hongkipun dengan bangga melipat kedua sisi baju yang sedang dikenakannya, ia melihat asing baju becorak skull yang bukan miliknya itu lalu dengan sekuat tenaga ia menjitak kepala namja didepannya “Kau harusnya memanggilku hyung, dasar dongsaeng tidak sopan!” Tanpa sadar Hongki mulai keluar dari dirinya yang dulu, ia merasakan gejolak dan semangat lebih yang tumbuh dan membara di dalam lubuk hatinya ketika bersama pria bodoh bertampang mesum yang baru saja ia hadiahi dengan jitakan mulus yang tepat mendarat pada batok kepala Jonghun, Jonghun kini sedang meringis kesal dan memikirkan cara bagaimana caranya ia membalas perlakuan namja kurang ajar yang berani menjitaknya dihari kedua mereka bertemu, dihari pertama mereka saling menyapa, di rumahnya, dikamarnya, bahkan di atas ranjangnya *apadeh poch -_____-v*

Jonghun menunjukan seringainya, seolah mendapat ide briliant, lampu-lampu yang berpijar di sekitar kepalanya pun angguk-angguk tak jelas “Ok, aku akan memanggilmu sesuatu *syahrini kali appa -___-* tapi yang ini sesuatu bukan milik syahrini, tapi sesuatu ya sesuatu *readers pingsan* Ah~ i got one! Aku akan memanggimu noona~~~!! Hongki noonaaaa~~~!!”, Jonghun berteriak manja lalu berlari menyambar jaketnya yang entah kapan sudah muncul dihadapannya begitu saja karena takut amarah yang akan meledak di kepala Hongki itu menghanguskan aset terbrsar yang dimilikinya. Hongki berdecak sinis, sambil melompat ala kamen rider yang baru saja berubah lalu loncat dari bed king size milik namja kurang ajar yang menamainya noona, ia bercakar pinggang, mengambil guling sebagai pengganti pedangya lalu dengan langkah bak ksatria dalam dorama Jepang yang pernah ia nonton *Samurai High School* Hongki mengambil gaya ala Haruma Miura yang terlihat alay dan lebay dalam dorama itu akhirnya kesabarannya habis, ia melesat bak roket yang ingin dengan segera tiba di bulan dengan beberapa siraman rohani yang diperuntukkan untuk Jonghun “CHOI JONGHUN PABO!!! SEENAKNYA KAU MEMANGGILKU NOONA~~~ 너저굴래? I’LL KILL YOU!!!”

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Hongki POV

Aku telah mengitari istana sempit seluas lapangan sepak bola (?) milik Jonghun ini tapi tetap tak menemukan batang hidungnya, aku pasrah, tergulai lemas diantara para reptil yang dipelihara anak aneh yang satu itu, aku juga melihat 2 kura-kura yang menakutkan untukku terpajang rapi didalam akuarium tanpa air dan ikan yang dihiasi berbagai batu yang mungkin ia colong, aku memperhatikan rumahnya dengan saksama, aku mendapati pajangan foto seseorang yang tergeletak di ujung lemari pakaian miliknya, aku meraih bingkai itu, menghapus debu yang mengotori bingkai berwarna silver dengan motif ukiran bunga berlapis cat berwarna emas diatasnya ‘Cantik, apakah dia pacar orang aneh itu?’, umpatku dalam hati.

 

Jonghun POV

Aku berlari keluar rumah bukannya takut akan dihabisi oleh Hongki yang terlihat seperti drakula yang akan menghabisi mangsanya, aku berlari karena aku tersadar dirumahku tak ada makanan apapun, hingga aku tak tega melihat wajah Hongki semakin tirus, aku berlari menuju supermarket terdekat, mengambil beberapa cup ramyun, menuju tempat penyimpanan beberapa meal menaruhnya acak didalam keranjang belanjaan yang belum penuh seutuhnya itu, aku pergi ke tempat buah dan sayuran, mengambil beberapa ikat sayuran segar, tak lupa buah peach sebagai pencuci mulut sarapanku bersama Hongki nanti, aku bergegas menuju kasir, namun ketika hendak mengantri aku lupa sesuatu “Ah, kimchi!!” Aku kembali berlari lagi menuju tempat penyimpanan kimchi, mengambil kimchi dengan berat tak sampai 1000 gram itu, aku kembali menuju kasir, dengan tergesa dan tak sabar akhirnya aku menabrak seseorang, barang belanjaannya tumpah, aku membantunya memunguti barang belanjaan miliknya itu, aku tersentak dengan sangat kaget ketika aku melihat siapa namja yang kutabrak tadi “Jaejin~ah” namja itu tersenyum kecut, memalingkan pandangannya dari tatapan takjub dua buah bola mata indah yang terus menatapnya “Kenapa kita harus bertemu lagi Choi Jonghun?”

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

Jonghun melangkahkan kakinya gontai, ia tak menyangka ia bertemu dengan namja cantik yang dulu pernah menjadi bagian dalam hidupnya, waktu memang masih menunjukkan pukul 10.00 AM KST tetapi Jonghun merasa kini tubuhnya terombang ambing ditengah lautan manusia yang biasanya berlalu lalang dikawasan ini saat makan siang tiba. Jonghun sampai ke apartment yang sudah ditempatinya beberapa tahun ini, seolah lupa akan tugasnya sebagai seorang anggota tim penyelamat yang tidak boleh menunjukkan wajah lesunya Jonghun mengetuk pintu apartmentnya pelan ‘tak ada jawaban’ ia kemudian menekan bel yang langsung menghubungkannya dengan sang penghuni rumah didalamnya “Jonghun~ah, apakah itu kau?”, tanya Hongki dari dalam rumah “Ne, ppalli bukakan aku pintu”. Acara sarapan mereka tak berlangsung seajaib pertengkaran bak anak ajaib mereka tadi pagi, kini hanya suara peperangan yang saling beradu dari beberapa peralatan makan milik Hongki lah yang terdengar nyaring sedangkan sang empunya rumah enggan menyentuh makanan yang telah ia ciptakan itu “Jonghun~ah, kau hebat sekali dalam memasak, masakanmu enak”, ucap Hongki mencairkan suasana tak akur diantara mereka dan mencoba membuang aura hitam yang sedari tadi menyelimuti Jonghun, Jonghun yang mendengar itu hanya tersenyum kecut lalu kembali fokus pada gelas soju dihadapannya, Jonghun bukanlah tipe peminum keras, ia akan mabuk tak sadarkan diri ketika meminum lebih dari beberapa kali tegukan, kata-kata author pun tepat *eh?* kini badan Jonghun terhempas tak berdaya di lantai, Hongki yang tak tega pun berusaha membopohnya ke kamar milik Jonghun direbahkannya tubuh Jonghun lalu ia berniat beranjak segera untuk merapihkan peralatan makan mereka yang masih berhamburan ala anak sekolah taman kanak-kanak. Hongki belum sempat melanjutkan langkahnya yang kedua, namun tangan kekar Jonghun meremas kuat pergelangan tangannya perlahan, Jonghun menarik Hongki hingga Hongki jatuh tepat diatas dada bidangnya, sontak kejadian itu membuat pipi Hongki bergerak naik, memunculkan pipi chubbynya yang terhalang wajah tirusnya, rona merah di pipinya pun tak terbantahkan lagi, Hongki menolak “apa yang akan kau lakukan Jonghun? Jangan bermain-main denganku”

“Tetaplah diam seperti ini, atau kaulah sarapanku pagi ini”, Hongki mendongakkan kepalanya, sontak tak lupa Hongki membulatkan kedua manik yang bak berlian itu, Hongki terlihat takut, tak perduli dengan ancaman Jonghun tadi ia bergerak mencoba melepaskan ikatan kuat dari lengan Jonghun yang memeluk erat pinggangnya, Jonghun tersenyum pahit, seolah mengartikan senyuman itu sebagai hadiah yang akan diberikannya pada Hongki, dengan sigap Jonghun membalikkan tubuhnya, kini dengan sempurna Hongki berada dibawahnya, Hongki mulai merasa tak nyaman ketika Jonghun mulai melancarkan kata-kata mautnya “Kau sangat cantik Tuan Lee”, “Glek!”, Hongki menelan ludahnya dalam menolak setiap pergolakan Jonghun, namun Hongki tak sanggup menolaknya ketika bibir lembut milik Jonghun meresapnya lembut penuh perasaan, seolah Hongki telah terbuai, ia membuka mulut mungilnya itu membiarkan lidah Jonghun bermain didalamnya untuk mengabsen gigi-giginya, perlahan Hongki menggigit bibir bawahnya karena tak mau terbuai oleh permainan yang dikuasai Jonghun “Mendesahlah sweety, jangan kau tahan, aku suka mendengar desahanmu”, Jonghun beralih pada leher jenjang Hongki, Hongki tak dapat menahan bagaimana nikmatnya perlakuan Jonghun, Hongki terbawa suasana hingga kini Hongki sudah bertelanjang dada, dengan lihai dan lincah Jonghun mempermainkan kedua titik yang berada pada dada mulus Hongki, Hongki sukses dibuat merem nelek dengan perlakuan Jonghun, ia mendesah panjang “Ahhhhh” merasakan sesuatu yang keluar dari balik celana panjangnya, Jonghun melepas kaos dan celana panjangnya begitu saja, Jonghun kembali melumat bibir Hongki, kali ini Hongki membalas perlakuan Jonghun, Hongki terbuai, akal sehatnya terbang, Hongki tak tahu bagaimana bisa terlarut dalam permainan penuh dosa ini, Hongki hampir pasrah sebelum beberapa kata itu menghempaskannya dari langit ke tujuh “Seperti biasa, bibirmu sangat manis Jaejin~ah, jangan pergi dariku Lee Jaejin”, “Plak!!”, bekas tamparan keras yang dihadiahi Hongki itu langsung berbekas di pipi namja mulus yang kini sedang terkapar tak berdaya “Cuih! Aku hampir saja masuk dalam jurangmu Choi Jonghun~! Aku bukan Lee Jaejin, aku Lee Hongki! Aku bukanlah orang yang kau nantikan! Pervert! Mesum! Yadong! Sialan kauuu!”, Hongki yang kesal bercakar pinggang, mengambil bajunya yang tadi terhempas begitu saja, masuk ke kamar mandi lalu setelah beberapa menit Hongki keluar dari apartment milik namja berhidung pinokio berotak mesum itu..

 

To Be Continued…