FF/STRAIGHT/Wings of the world – Prolog


Title                 : Wings of the world

Author                  : Devil

Genre              : Straight

Length             : ?

Main Cast          : Jung Yuurin *lainnya nyusul*

::WARNING: Typo(s), gagal, abal-abal, alur dan EYD berantakan.

Ini hasil dari pikiran saya sendiri, murni dari otak saya!

Enjoy~

 

-Seoul 01/01/2013-

Perkenalkan namaku Jung Yuurin yeoja berumur 18 tahun, Pemilik dari banyak perusahaan bisnis di dunia. Orang orang biasa mengenalku sebagai gadis di balik layar. Walaupun aku mempunyai banyak perusahaan tetapi tidak satupun di dunia ini yang tau bahwa akulah pemilik sebenarnya. Keberadaanku memang sengaja di tutupi untuk menghindari bahaya dan terror dari para teroris dan musuh pembisnis lainnya yang mengincar kedudukan ku. Hanya orang orang terdekatku yang tau identitas ku yang sebenarnya, mereka adalah Park hyun rin dan Kim Myeong Seo. Mereka berdua adalah orang orang kepercayaannku layaknya tangan kiri dan kananku, hyun rin berperan menjadi sekertaris yang mewakilkanku jika aku berhalangan hadir pada rapat – rapat pemegang saham lainnya. Sedangkan myeong seo berperan menjadi BDku. Mereka berdua memiliki IQ di atas 250 dan telah memiliki gelar professor pada saat mereka masih di bangku sekolah dasar  dan saat ini telah menguasai berbagai macam ilmu bela diri dan teknik tembak menembak.

Aku hidup…tetapi tak benar benar hidup..ada kehidupan yang hilang dalam tubuh ini. Aku mempunyai segalanya tetapi tak setitik kebahagian yang kurasakan. Layaknya mayat berjalan, apa gunanya wajah cantik dan kemewahan lainya jika dari hal tersebut tidak mendatangkan kebahgiaan. Mungkin 5 tahun yang lalu aku masih bisa merasakannya. Merasakan kebahagian layaknya gadis normal, merasakan persahabatan, kasih saying dan cinta…….. Cinta…haha sungguh konyol jika orang sepertiku masih membutuhkan cinta, manusia lemah karena cinta, semuanya hanyalah kebohongan belaka. Cinta hanyalah melemahkan diri, dulu aku percaya kepadanya.. namja yang mengajariku tentang cinta, tentang bagaimana itu hidup, tentang kepercayaan, dan apa arti sebuah perjuangan. . . . layaknya sayap dari sebuah dunia.

 

 

My 1st YUNJAE FF – ALONE Part 1


Title : ALONE
Genre : Romance, Angst dll *tentuin sendiri*
Cast : Yunjaeyoosumin
Author : Devilspacezhip

[Part 1]

sendiri…
lagi lagi aku harus sendirian..
muak…
aku sudah muak dengan smuanya lebih baik aku mati saja..
yah dengan begitu aku tidak akan merasa sendiri lagi
kim jaejoong.. kau benar benar namja yang mneyedihkan

sesosok namja cantik turun dari lamborginhi merahnya dan dengan angkuh ia melangkah masuk kedalam kawasan sekolahnya, ia tidak peduli dengan berbagai pandangan mata yang tertuju kepadanya..

ya ia sudah biasa dengan semua itu..
well, bagaimana tidak..
smua orang pasti mengenalnya.. Jaejoong..Kim Jaejoong pemilik kim’s corp perusahaan terbesar di korea dan juga Cassiopeia senior high school, sekolah dengan fasilitas termewah yg pernah ada. orangtuanya telah meninggal 3 tahun yang lalu.. sehingga ia harus meneruskan perusahaan dan sekolahnya tsb.

pelajaran telah dimulai 15 menit yg lalu
keadaan cassiopeia senior high school telah sunyi dikarenakan para murid telah berkonsentrasi untuk belajar..
terkecuali di kelas XII A, para guru dan siswa/siswi nya dikagetkan dengan kedatangan jaejoong yang telah membuka pintu kelasnya dengan kasar..

“selamat pagi sonsaengnim, mian aku terlambat, ada rapat yg harus kuurus tadi.” ucap jaejoong smabil melangkah ke tempat duduknya.
“kau boleh melanjutkan pelajarannya saem” tambah jaejoong setelah ia merasa nyaman dengan posisi duduknya.
choi sonsaengnim hanya membatu di depan kelas sedangkan para penghuni XII A yang lain saling berbisik mengomplain sikap jaejoong.

“hei lihat sikapnya itu..cih sombong sekali” bisik eunhyuk kpda donghae teman sebangkunya.
“sudahlah biarkan saja, lebih baik kau jaga ucapanmu kalau masih mau bersekolah disini hyuk” timpal shindong
“tapi ku dengar penyebab orang tuanya meninggal semuanya gara gara dia kan?” ucap donghae
‘huufft.. begitulah..dia itu pembawa sial! desah jonghyun
“smua orang juga tau kali” timpal eunhyuk

jaejoong yang diam diam mendengar ucapan mereka hanay tersenyum kecut..
heh..bukankah dia sudah biasa aniya? tetapi tetap saja terasa sakit..
jaejoong memegang dadanya
disini sakit sekali ucapnya lirih

Minho sonsaengnim yg merasa keadaan semakin riuh langsung mengambil alih..
YA..YA…TENANGLAH! eunyhuk-ssi berhentilah bergosip, lebih baik kau kerjakan soal ini..
Y..Ye..? sonsaengnim? ucap enuhyuk terbata bata keringat dingin mulai mngucur dari pelipisnya.. ia benar benar gugup sekarang. sedasngkan shindong, donghae, dan jonghyun hanya menahan tawa mereka.
“sorry dude” bisik donghae sambil tersenyum evil kepada eunhyuk..

—————————————————————————————————

bel tanda istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu para siswa/siswi pun terlihat bergegas menuju kantin sekolah mereka..
Terkecuali kim jaejoong, namja cantik ini hanya menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca laporan laporan saham perusahaannya. ia sibuk dengan dunianya sendiri..
seorang diri..lagi lagi hanya sendiri..
sesekali mata indahnya memandang keluar jendela..
melihat anak anak klub basket yang sedang bercanda ria.
matanya tertuju pada seseorang..kepada sosok namja tampan bermata musang yang sedang asik bercanda dengan teman-teman nya. sesekali pandangan mata mereka bertemu.
jaejoong cepat cepat memalingkan wajahnya, ia berusaha berkonsetrasi kembali pada pekerjaannya, membuang pikiran pikiran tentang namja bermata musang itu..

“Yo Yunho..what’s up?!” ucap namja nmja bersuara husky itu..
yunho mengalihkan pandangannya dari sosok malaikat yang diam diam ia kagumi sejak tadi.

“Hei chun, kau kenal dia..?”
tanya yunho, sambil kembali menatap namja cnatik yg berada di lantai 2 gedung itu.

well, namja bermata musang dengan nama lengkap Jung Yunho ini adalah anak dari pengusaha perhotelan terbesar di Jepang, ia dan park yoochun adalah sahabat baik sejak kecil. tetapi pada saat SMP yunho harus ikut orangtuanya pindah ke jepang dan baru pindah ke sekolah ini tepat 2 minggu yg lalu. jd wajar saja ia tidak tau menau tentang kim jaejoong yg notabenenya adalah pemilik sekolah termewah ini.

Yoochun mengikuti arah pandangan mata yunho, ia terbelalak kaget..
“YA! kau tidak tau kepala yayasan sekolahmu sendiri Yunho ah..” ucap yoochun smabil terkikik geli
“mwo?? kepala yayasan sekolah ini? kau bercanda chun..” yunho menatap yoochun ragu
“well..i’m not kidding now” balas yoochun seserius mungkin
“Ba…bagaimana bis..
“Tentu saja bisa, orang tuanya sudah meninggal 3 tahun yg lalu, jd ia yang harus meneruskan sekolah ini, oh ya..dan jga Kim’s corporation.” potong yoochun, well ia tidak jauh beda dengan mu jg kan yun..?
ya..yunho juga harus meneruskan perusahaan keluarganaya, hanya saja orang tua yunho masih hidup.
“Yo…yun..yunho ah!!”
“Ye? kau bertanya padaku chun?” yunho tersentak kaget
yoochun menarik smirknya..well ini hanya dugaan sementaranya tapi kelihatanya sahabatnya ini menaruh perhatian terhadap namja cantik itu.
“kau menyukainya yun?”
“n..ne? apa katamu?”
huufft..yoochun menghela nafasnya temannya ini bener2 sudah tuli.
“aku bertanya apa kau meyukainya?” ulang yoochun berusaha sabar
“a..aku..entahlah” ucap yunho gagap
“sudahlah akui saja tuan Jung yg terhormat..” yoochun sengaja memberikan penekanan pada kata katanya. ia tau yunho memang menaruh perhatian pada namja cantik tersebut ia yakin sekarang bahwa kesimpulanya 100% benar setelah merasakan kegugupan pada jawaban yunho tadi.
wuuaahh jatuh cinta pada pandangan pertama ani? ia memerhatikan yunho yg masih menatap namja cantik itu tanpa berkedip.
kau menyukainya jung yunho’ ucap yoochun dlm hati.

——————————————————————————————————————————–

jam telah menunjukan pukul 5 sore..
para siswa dan siswi cassiopeia high school telah pulang kerumah mereka masing2.. terlihat dari suasana sekolah yang mulai sepi
Dari kelas XII A sesosok namja cantik berjalan sendirian di tengah koridor, tatapannya sendu, dan mata indahnya itu terlihat sembab, sepertinya ia telah habis menangis, menumpahkan seluruh isi hatinya sendiran,
langkahnya terhenti ketika malihat sesosok namja tengah berdiri di hadapannya.
jung yunho kini tengah berdiri di depan sosok yg ia kagumi seharian ini, matanya memandang jaejoong dari atas hingga kebawah, menambah rasa kagum yg ada..
matanya yg besar, hidungnya yg mancung, bibirnya yg semerah ceri, kulitnya yg putih dan mulus..benar2 contras dengan rambut hitamnya yg lurus. sosok yang sempurna puji yunho dalam hati.

jaejoong yg terus dipandangi menjadi risih..
ia lalu melangkah pergi tak menghiraukan namja tampan tersebut, yunho yg mulai sadar sepenuhnya dengan cepat menarik tangan jaejoong.
“tunggu dulu..” cegat yunho
“a..apa maumu.” ucap jaejoong gugup,ia melirik tangannya yg di genggam yunho
yunho yg sadar akhirnya melepaskan tangn jaejoong.
“maaf aku tidak sengaja’
‘kh..jaejoong mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
hening..sejenak suasana menjadi canggung.
“mm..kenalkan aku jung yunho aku baru saja pindah dari jepang” yunho mengulurkan tangannya
jaejoong hanya diam dan tidak merespon sama sekali, ia lalu berjalan meninggalkan yunho sendiri disana.
yunho hanya terbengong melihat sikap jaejoong, sombong sekali’ lirihnya
ia terkekeh sambil berjlan menuju parkiran. dalam hati ia bersumpah..akan mnjdkan jaejoong mjd miliknya.

TBC

otte?? T.T

aaaaa….saya emang ga berbakat menulis…:p

CHAN-CHAN no SHITSUJI (CHAN’s BUTLER) chap 1A


Title : Chan-Chan no Shitsuji (Chan’s Butler)

Author : Jung Jangmi aka Choi Mochan

Genre : Comedy, Romance, Straigth

Annyeong…. aku bawa chapter 1A-nya.. miane klo bahasanya berantakan, amburadul n typo bertebaran. mudah-mudahan ga bosan baca ff saya.. hehehe

Dozou ^^

Flower Lady Girl’s Academy adalah sekolah khusus yang mendidik anak perempuan dari keluarga kaya untuk menjadi lady. Sekolah ini memiliki aturan yang tidak masuk akal. Sekolah ini mewajibkan tiap siswi ditemani oleh minimal satu orang pelayan laki-laki—butler—tampan yang mengurus segala sesuatu tentangnya.

“Sangat aneh. Siswa pindahan di pertengahan semester seperti ini?” guman seorang lady bewajah kekanakan

“Saya setuju dengan anda” jawab sang butler

“Kyaaa dimana Choi Minho-ssi? Mengapa dia lama sekali?”

“Butler dengan keinginan kuat”

“Butler dengan pelyanan ekstra” riuh para lady

“Tetapi untuk membuat Butler sekelas Minho-ssi menyerah dan turut pada mu” ucap seorang lady sambil menyisir rambutnya.

“Dia pasti bukan sekedar lady biasa tapi tetap tak sebanding dengan lady Sorin” sambung seorang butler berwajah playboy.

Sementara itu, di sebuah ruangan bergaya eropa, lima orang gadis berparas cantik yang merupakan lady 1st rank tengah berkumpul.

“Apakah mereka sudah tiba?”

“Kelihatannya” jawab seorang lady dengan penuh ketegasan.

Seluruh siswi Flower Lady Girl’s Academy beserta butler mereka telah berbaris rapi di dekat gerbang dengan butler masing-masing. Sebauh helicopter mendekat. Tidak lama sesudahnya, tampak seorang laki-laki dengan jas rapi turun. Berlatarkan cahaya matahari pagi, dia berjalan mendekat ke gerbang Flower Lady Girl’s Academy dan membukanya. Perlahan wajah itu tampak jelas, dia adalah Choi Minho, sang S Rank Butler. S Rank Butler adalah Butler yang paling tinggi rankingnya diantara semua butler yang ada sekolah itu. Sang S Rank Butler dulunya juga bekerja melayani seorang lady di Flower Lady Girl’s Academy, tetapi entah bagaimana dia meninggalkan ladynya dan sekarang datang dengan lady yang baru.

“Kyaaaaa…. Minho-ssi… Selamat datang” sorak para lady sambil mengerumuni Minho. Tetapi ia tak mengacuhkannya. Ia lalu berbalik kearah gerbang

“Silahkan masuk,  lady Jangmi” ucapnya sambil membungkukan badan. Seluruh siswi dan butler memandang dengan penasaran lady seperti apa yang bisa memiliki butler seperti Minho. Sampai akhirnya…..

Muncul seorang gadis dengan seragam sekolah biasa. Roknya dobel dengan celana panjang warna merah. Ia juga memakai scraf di lehernya dan yang pasti, sebuah kaca mata yang bertengger di wajahnya. “Perkenalkan, aku . . . “

Belum selesai gadis itu bicara, ia sudah mendapat cibiran dari seisi St. Lucia. Mereka semua kemudian membubarkan diri dan masuk ke gedung sekolah dengan butler masing-masing.

“Kenapa?” heran sang gadis yang adalah Jangmi.

“Selamat datang di Flower Lady Girl’s Academy.” Tiba-tiba suara dari belakang mengagetkan mereka.

“Aku adalah kepala sekolah disini. Namaku Lee Bomi. Senang berkenalan dengan mu.” Ucap seorang wanita dengan menggunakan pakaian warna-warni motif bunga matahari bersama seorang butler.

“ Senang berkenalan dengan anda” balas Jangmi sambil membungkukan badan

“Jangan cemas. Guru disini hanya sebagai simbol atau lambang. Flower Lady sangat mengutamakan kebebasan para siswi. Kami tidak akan mencampuri kepemimpinan pribadi siswi di sekolah ini. Kami memberikan banyak waktu luang.” Ungkap Bomi panjang lebar

“Jadi, setiap hari sama seperti liburan tahun baru.” Simpul sang butler, Yesung.

“Berbagai hal tentang sekolah, tergantung dari siswi itu sendiri. Well, sejak kau berada di sini sekarang, lakukan yang terbaik untuk menjadi seorang lady. Okay?” ucap Bomi sambil menepuk pundak Jangmi lalu pergi meninggalkan Jangmi dan Minho.

“Lady? Aku tidak mengerti maksudnya” gumam Jangmi kebingungan. Minho hanya tersenyum simpul lalu mempersilahkan Jangmi untuk berkeliling sekolah.

“Lady Jangmi, sekolah ini memiliki movie teather, taman bermain, pemandian air panas dll.” Jelas Minho.

“Ini sekolah kan?” Jangmi memandang sekeliling dengan takjub.

Lalu Minho menunjuk sebuah papan yang merupakan denah Flower Lady Girl’s Academy. “Sekolah ini terletak  terletak di tengah Tokyo, dengan luas sepertiga Tokyo. Dan untuk mendatangi tiap bagiannya, digunakan helicopter.”

“Ini sangat luar biasa”

“Biaya sekolah ini adalah 100 juta yen tiap bulannya. Dengan pendidikan terbaik disini, dibentuklah lady terbaik untuk tiap generasi berikutnya.”

“Terlalu berbeda dengan lingkunganku,” keluh gadis itu.

“Mulai sekarang, untuk keamananmu, aku memintamu jangan membiarkan seorang pun disini tahu masa lalumu dan lingkunganmu sebelumnya,” ucap Minho sambil berbisik di telinga gadis itu tentu dengan cengiran khasnya.

Gadis itu ketakutan, tapi mengiyakan permintaan butlernya,

Minho membawa Jangmi itu ke ruangan lain. Setelah membuka pintu, tampaklah sebuah ruangan kelas dengan para siswi dengan butler masing-masing. Melihat Minho datang dengan masternya, mereka berdiri. Bukan untuk menyambut, tapi untuk mencibir.

“Kamu akan meninggalkan sekolah ini. Dengan pakaian yang aneh, kacamata, dan aku telah melihat siapa yang datang. Benarkan, Jaejin-ah?” ucap lady berwajah kekanakan dengan angkuh

“Benar. Dia terlihat seperti kucing yang kehilangan induknya.” Jawab sang butler. Mereka dalah Lee Minji dan sang butler A-Rank Lee Jaejin.

“Kalian berdua memiliki lidah yang tajam” ujar seorang lady dengan muka menggoda

“Tapi itu adalah kenyataannya, lady Sorin” sambung sang butler sambil menumpukan wajahnya dipundak sang lady. Mereka adalah Jo Sorin dan B-Rank butler, Jo Kyuhyun yang terkenal sebagai pasangan yadong.

“Datang dengan pakaian yang tak sesuai aturan menunjukkan kekuranganmu, siswa pindahan. Aku adalah ketua kelas, Bae Hyejin, dan ini Lee Taemin, butler ku.”

“Salam kenal. Saya Lee Taemin” Hyejin adalah satu-sarunya lady 1st rank di kelas itu dengan C Rank butlernya.

“Perkenalkan nama ku Kim Jangmi” ucap Jangmi.

“Kim Jangmi. Nama yang aneh sesuai orangnya.” Ujar seorang lady sambil memakan chocostick.

“Nama yang membawa sial” ucap seorang butler yang selalu memegang tasbhi. Mereka adalah Park Haneul dan sang butler Lee Donghae yang terkenal selalu percaya pada hal-hal gaib.

Para lady kembali menegrubungi Minho. Mereka tidak percaya kalau Minho, butler terbaik di sekolah itu melayani seorang gadis yang menurut mereka menakutkan. Melihat penampilan Jangmi, Minho bertindak tanpa banyak basa basi. Ia mengeluarkan selembar kain warna hitam dari jasnya, meletakkannya di depan Jangmi, dan penampilan Jangmi berubah total. Jangmi sudah lengkap mengenakan pakaian seperti yang digunakan siswi Flower Lady yang lain. Para butler bertepuk tangan dengan keahlian Minho itu.

“Dengan ini aku deklarasikan, kau akan melarikan diri dari sekolah ini hanya dalam dua minggu,” ucap Minji yang diiyakan oleh teman-temannya yang lain sambil tertawa. Mereka lalu duduk di tempat mereka masing-masing dengan butler berdiri di samping mereka.  Pelajaran pun dimulai. Saat para lady duduk manis di kursi masing-masing, para butler mereka berdiri di sampingnya. Sementara itu, guru di depan menjelaskan. Ketika guru menyuruh mereka membuka buku, butlerlah yang melakukannya untuk mereka. Jangmi yang tadinya mengantuk semakin heran.

Keluar dari kelas. Serombongan siswi berjalan di taman. Seketika itu ada angin yang lewat dan memainkan rambut para gadis. Para butler langsung sibuk menata kembali rambut master masing-masing. Sedangkan Jangmi yang berambut pendek hanya heran, apalagi Minho yang ada di sebelahnya kemudian juga mengeluarkan sisir dan bersiap membenahi rambutnya.

Masih hari yang sama. Para gadis berjalan di taman dan di depan jalan yang becek, mereka berhenti. Dengan sigap mereka mengeluarkan kain berwarna hitam dan menggendong master masing-masing. Jangmi protes dengan sikap mereka, tapi butlernya, Minho langsung mengeluarkan kain berwarna hitam dan tanpa babibu ikut menggendong Jangmi melewati jalan becek itu.

Jangmi duduk sendirian di kursi yang ada di kelasnya. Ia merasa kalau lingkungannya di Flower Lady ini benar-benar berbeda dengan lingkungannya semula. Tiba-tiba datang anak panah, melesat tepat di belakangnya. Anak panah kedua menyusul di depan dan anak panah ketika . . . tepat menuju Jangmi. Tapi dengan sigap Minho menahan anak panah itu.

Jangmi yang ketakutan dan lemas terduduk di lantai. Ia memandang ke arah butler tampannya itu. Sementara di depannya, Minho mengulurkan tangan sambil tersenyum.

TBC

next chap flashback,a Jangmi hehehehe. At least, RCL please ^^

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER 4]


Title : Thanks For Be My Love

Author : Fitria Utami

Genre : Romance YAOI

Rated : M

Length : Chapter

Cast : Choi Jonghun, Lee Hongki and others

YYY JONGKI  종기 YYY

Jeongmal kamsahamnida buat masukan dan supportnya~ ^^

Author akan lebih bekerja keras~~  hwaiting!! JongKi Jjang!!

Ohya untuk Rated M itu bukan berarti tiap partnya ratednya M loh ya, bisa gila ane bikinnya -_- wkwk

Temukan author di @poposaico

Ssangkyu~~~ ^^

Preview Chapter 3

“Lee Hongki!! Berhenti disitu!”

“Ah, baiklah”, Hongki menjawab kecil lalu berhenti dan membalikkan tubuhnya, seketika itu ia terkaget akan Jonghun yg sudah berada tepat di hadapannya, Hongki memasang tampang polosnya, ia membeku untuk beberapa waktu, dengan secepat kilat ia mencerna untuk beberapa detik, menyentuh kedua bibirnya yg basah itu, dan mulai mengucapkan secara terbata-bata

“Ka..u.. Jong…hun…ah… tad..i…ka..u…men..ci…um…ku?”

YYY JONGKI  종기 YYY

Thanks For Be My Love Chapter 4

Author POV

Jonghun menghempaskan tubuhnya keatas bangku kayu yg terpampang rapi disetiap sudut pinggiran sungai Han, ia mengingat kembali kejadian spontan kala ia mencium Hongki, ia tak tahu mengapa bisa setiba-tiba itu mengejutkannya, sementara Hongki kini masih membeku dan terdiam ditempat yg sama saat ia menciumnya. Jonghun yg kesal karena sikap Hongki yg masih membeku disana mencoba beranjak dari singgasananya saat itu, berjalan berlawanan arah dari Hongki yg berada tepat di utara sungai Han, Jonghun mulai berlari mencari sesuatu yg ia butuhkan, setelah sampai Jonghun mengeluarkan beberapa koin dari dalam jaket tebalnya, memasukkan koin itu kedalam mesin minuman hangat, lalu keluarlah 2 kaleng capucinno yg menjadi favoritnya belakangan ini. Ia kembali berlari, menuju tempat Hongki berdiri. Tentu saja ia sangat yakin Hongki masih berdiri disana, dugaannya tepat. Ia menarik lengan Hongki dan menuntunnya ke bangku terdekat, segera saja ia menyuruh Hongki untuk duduk. Hongki mengepalkan tangannya sejak tadi, ia tak tahu harus bersikap apa terhadap Jonghun, masalahnya ia sempat mendapatkan perilaku lebih dari sekedar ciuman pada saat Jonghun mengingat mantan kekasihnya yg baru saja mereka temui. Hongki bingung apakah ia harus marah ataupun senang. Ia sendiri bimbang dengan kenyataan dan perasaan hatinya. Ia tetap membeku dan tak menatap Jonghun se-inchi pun, Jonghun makin geram. Ia melambai-lambaikan tangannya didepan Hongki dan mencoba membuyarkan lamunannya, Jonghun melihat Hongki mengepalkan kedua tangannya. Jonghun mencoba meminta maaf pada Hongki.

“Hongki-ya, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf Hongki-ya, maukah kau memaafkanku? Kumohon Hongki-ya~~”

Hongki tetap pada posisi diamnya, ia hanya menatap lurus kearah Jembatan Banpo dihadapannya yg kini sudah tak seramai beberapa jam lalu. Jonghun tetap mencoba meyakinkan Hongki bahwa ia sangat tidak bermaksud untuk melakukan hal itu pada Hongki, Jonghun tak menyerah, walau sudah beberapa kali ia memohon namun tetap saja Hongki tak bergeming.

“Lee Hongki, seseorang yg kuselamatkan saat badai terjadi, mencoba bunuh diri karena menganggap hidupnya yg tak berarti. Seseorang yg sangat dingin dan tak mengindahkan perkataan orang lain, bisa kembali ceria dengan kehadiran sosok baru dalam hidupnya, sosok petugas regu penyelamatan yg hanya tinggal di apartemen kecil, sosok yg kini tepat duduk disampingmu, berparas dewa dan berhati malaikat yg baru saja memberimu hadiah kecil tepat di cherry manismu, apa kau sekarang kembali menjadi Hongki yg dulu saat kau belum mengenalku? Apa kini kau membenciku Hongki-ya? Aku tahu bahwa terkadang aku memiliki sifat yg sangat agresif terhadap semua temanku, tunggu jangan kau berpikir aku melakukan hal yg sama pada semua teman-temanku, kau orang kedua yg pernah mendapat hadiah terbaik yg kumiliki, itu tadi ucapan terimakasihku karena kau telah membantuku. Walaupun akhirnya aku tahu bahwa Jaejin telah memiliki tunangan yg juga teman baikku dan bos barumu, tetapi….

Jonghun sangat berisik malam itu, entah sudah beberapa kata yg ia keluarkan tetap membuat Hongki hanya diam dan tak mendengarkan perkataan Jonghun, namun saat ia mendengar bahwa Jonghun memberikannya ciuman sebagai rasa terimakasih karena telah membantunya untuk menyusun rencana tadi, serta nama Jaejin yg ia sebut membuat Hongki sedikit penasaran akan hubungan Jonghun dengan sosok bernama Jaejin itu. Hongki memotong perkataan Jonghun sejenak.

“Apa kau masih menyukai Jaejin?”

Skak mat! Jonghun terdiam beberapa saat, membuka kaleng capucinno yg beberapa menit lalu menganggur begitu saja didalam genggamannya, ia memberikan pada Hongki 1 kaleng yg tersisa. Jonghun menyuruh Hongki untuk menggenggamnya agar sedikit terasa lebih hangat. Jonghun menghembuskan nafasnya berat, menarik oksigen sebanyak-banyaknya dan mengeluarkannya secara bergentian.

“Ya, aku masih menyukai Lee Jaejin”

Hongki tertegun sesaat, lalu ia membuka kaleng capucinnonya juga, meneguknya hingga tersisa separuh bagian. Hongki kembali bertanya pada Jonghun.

“Lalu mengapa kau tiba-tiba saja menciumku? Kau bilang itu ucapan terimakasihmu Choi Jonghun, tapi tidak semua orang memiliki pemikiran yg sama denganmu”

“Maksudmu Hongki-ya?”

“Kau tahu? Aku sempat berpikir bahwa kau sedikit tertarik padaku, kau ingat beberapa saat lalu setelah kau pulang dari minimarket dan meneguk beberapa botol soju hingga kau sedikit mabuk, lalu kau..

“Kau berpikir aku menyukaimu? Ya, aku tahu itu. Itu murni kesalahanku karena aku terlalu banyak meminum minuman beralkohol itu, bukankah masalah ini sudah selesai Hongki-ya?”, Jonghun memotong cepat karena tahu apa maksud perkataan Hongki

“Aku tak masalah karena perbuatanmu Jonghun-ah, tapi kau tahu siapa yg kau katakan saat kau menciumku? Kau menyebut nama mantan kekasihmu dulu yaitu Lee Jaejin. Apa kau tak bisa merasakan sakit didalam hatiku ini Jonghun-ah..

“Hongki-ya…

“Tunggu dulu, aku belum selesai Jonghun-ah, saat tadi kau menciumku aku sempat berpikir lagi bahwa kau terpengaruh alkohol dan sedikit frustasi akibat kenyataan yg kau hadapi bahwa sahabatmu Wonbin adalah orang yg memiliki mantan kekasihmu itu lalu kau melampiaskannya padaku, bukan begitu Choi Jonghun?”

“Hongki-ya, itu bukan seperti yg kau bayangkan aku tak bermaksud melampiaskan kekesalanku kepadamu, aku sangat sadar dan sepenuhnya sadar, aku tidak dibawah pengaruh alkohol, serta tadi itu refleks Hongki-ya. Itu bukti ucapan terimakasihku padamu”

“Bukti ucapan terimakasih? Kau tahu saat kau menawariku untuk melakukan kencan agar terlihat seperti sepasang kekasih dihadapan mereka aku sangat gugup, terlebih saat kau menyuruhku untuk bersikap manja, aku tak bisa melakukannya. Itu terlalu berat untukku, tapi saat aku melihat tatapanmu kepada mereka yg begitu menyedihkan, aku rela melakukannya asalkan kau senang Jonghunnie. Aku bisa bersikap aegyo padamu, aku rela memanggilmu Jonghunnie dan bersikap seperti dulu denganmu asalkan kumohon Jonghunnie, tolong lupakan sedikit demi sedikit tentang sosok bernama Lee Jaejin itu. Kumohon Jonghunnie~~ kalau kau semakin mengingatnya kau akan menyakiti dua orang sekaligus”

Jonghun terdiam begitu saja, ia tak menyangka bahwa Hongki selama ini menaruh sedikit ketertarikan padanya. Mengapa ia begitu bodoh? Bahkan ia tak tahu apa alasan Hongki sehingga ingin membantunya, setelah mendengar pengakuan hyung-nya itu ia sedikit terhenyak, mencoba mencerna beberapa patah kata yg dilontarkan Hongki.

“Apa kau masih mendengarkanku Jonghunnie?”, Hongki terlalu penasaran akan pikiran Jonghun saat itu, ia mencoba membuyarkan lamunan pemilik hidung paling sempurna itu

“Ah, ne Hongki-ya, aku masih mendengarmu. Kau tahu aku begitu terkejut saat kau mengatakan bahwa kau menyukaiku Hongki-ya, aku tak dapat mengelak bahwa kau terlihat sangat cantik dalam beberapa waktu. Tapi akan kupikirkan kembali tentang kemauan hatiku saat ini Hongki-ya, aku akan mencoba menerima ajakanmu agar melupakan seorang Jaejinnie dan setelah kupikirkan kembali, aku tak ingin menyakiti kedua sahabat terbaikku yaitu kau dan juga Oh Wonbin”

“Baguslah kalau begitu Jonghun-ah, kalau kau butuh bantuanku aku akan membantumu sebisaku dan jika kau merasa canggung kepadaku lupakan sajalah bahwa aku ini orang yg mengagumimu, anggap aku hyungmu atau sahabat terbaikmu. Atau jika kau bertemu orang lain yg membuatmu jatuh cinta, jangan lupa kau memberitahukan hal itu padaku, itu membuatku tak berharap lebih padamu”

“Hahaha, lihatlah itu! ckck Hongki hyung telah berubah menjadi sosok paling dewasa saat ini, apa kau yakin akan perasaanmu padaku hyung-ah? Kalau begitu tetap panggil aku Jonghunnie, arasseo hyung?”, Jonghun sedikit terkikik saat mengucapkan kata-katanya tadi. Mungkin Hongki benar, kini sudah saatnya ia melupakan perlahan-lahan mengenai sosok Jaejin yg telah bahagia bersama sahabatnya itu.

“Mwoya? Apa maumu Jonghun-ah? Aku sangat malu saat mengucapkan itu padamu, tunggu kau Choi Jonghun! Akan kubuat kau menyesal karena harus berpikir dua kali untuk menerimaku! Akan kubuat kau mencintaiku seumur hidupmu. Tunggu kau!”

Kedua remaja sebaya dengan tinggi dan berat badan yg nyaris sama itu berlarian tak jelas dipinggiran sungai Han, sesekali beberapa orang yg lewat hanya tertawa kecil melihat pemandangan aneh dihadapan mereka saat itu. Tak selang beberapa lama keduanya telah terduduk sempurna di bangku kayu berwarna coklat tadi. Jantung mereka terpaksa memompa lebih cepat karena keduanya begitu lelah. Setelah peluh mereka hilang, mereka memutuskan untuk segera kembali ke apartemen dan kembali beristirahat.

YYY JONGKI  종기 YYY

Hongki POV

Hari ini aku memulai pekerjaan baruku sebagai maid di café milik Oh Wonbin. Entah mengapa aku begitu gugup mengingat ini adalah hari pertamaku bekerja. Aku benar-benar gugup, namun untung saja Jonghun memberiku semangat. Ia tak bisa menemaniku karena ia harus kembali bekerja sebagai sukarelawan regu penyelamatnya.

“Hongki-ya hwaiting!! Kau pasti bisa”

Aku kembali menyemangati diriku sendiri, menatap diriku dicermin. Sesekali aku merapihkan surai kecoklatan milikku yg tertata rapi. Aku merapihkan bajuku kembali dan begitu takjub bahwa aku lebih terlihat seperti wanita. Tsk aku kini sadar mengapa banyak orang yg mengataiku yeoja -_-

Aku melangkahkan kakiku menuju pintu depan, kupakai sepatu cats baby pink pemberian Jonghun kemarin. Sedikit terkekeh pelan karena mengingat kejadian yg takkan terlupakan selamanya. Jonghun telah pergi terlebih dahulu, sehingga ia memberikanku kunci cadangan apartemen miliknya itu. Aku selalu berpikir bahwa andai saja waktu itu Jonghun tak menolongku, mungkin saat ini ia sudah pergi jauh ke surga. Aku berjalan dengan semangat menuju lift yg akan membawaku ke lantai dasar. Setelah kutekan tombol di samping pintu lift itu, lift pun terbuka. Aku sedikit takjub karena ada seseorang yg kukenal berdiri angkuh didalam lift.

“Lee Jaejin? Kau perlu sesuatu?”, ucapku spontan

“Kau pacarnya Jonghun kan? Aku ingin bicara denganmu sebentar”

“Tapi aku harus bekerja”

“Aku akan mengikutimu ketempat kerjamu, bukankah kau kerja di café milik tunanganku?”

“Ah, ne. Baiklah”

Author POV

Hongki dan Jaejin telah sampai di café milik Wonbin. Hongki meminta ijin sebentar untuk mengganti pakaiannya dengan baju maid ala café tersebut. Setelah beberapa saat Hongki keluar dengan baju maid yg sangat cocok untuknya –bayangin Yoon Eunhye di Coffee Prince ya- Ia mengantarkan beberapa pesanan pelanggan pagi itu. Kebanyakan dari mereka memesan Coffee Latte dan Waffle untuk sarapan pagi. Bahkan tak jarang ada yg memesan Capucinno dan juga Pancake dengan siraman toping diatasnya. Jaejin telah duduk disudut café, ia memilih sofa empuk dengan pemandangan indah dibelakangnya. Tentu saja indah untuk setiap pelanggan disana, bagaimana tidak? Café itu memiliki dinding yg tembus pandang dengan menggunakan media kaca yg dihiasi beberapa ornamen seperti gambar ulzzang dalam manhwa –seperti manganya korea-

Beberapa café juga tak jarang menjadikan ulzzang sebagai icon café mereka. Biasanya mereka mengupload foto-foto tersebut kedalam beberapa situs web yg mereka miliki, sehingga banyak orang tertarik untuk mengunjunginya. Tentu saja Oh Wonbin pun menggunakan metode yg sama, diapdupadankan dengan suasana hijau yg sangat cocok untuk café miliknya tersebut.

Hongki menghampiri Jaejin yg baru saja menyeruput the hijau pesanannya. Ia duduk disamping Jaejin lalu mulai bertanya maksud Jaejin ingin bicara dengannya.

“Maaf sebelumnya, apa kau ada keperluan penting denganku?”

“Oh, kau sudah datang. Aku ingin memberitahumu beberapa hal”

“Maksudmu?”

“Kau tentu tahu kan bahwa Jonghun sangat mencintaiku bahkan sampai detik ini”

“Ne…?”

“Kau takkan menjadi pacarnya selamanya”

“Maksudmu apa Jaejin? Bukankah kau hanya mantan kekasihnya”

“Ya, aku hanya mantan kekasihnya, tapi asal kau tahu Lee Hongki, Jonghun adalah anak salah satu pengusaha ternama Korea dan tak mungkin orang tuanya akan menyetujui hubungan kalian, terlebih bahwa kau hanyalah anak dari nelayan kecil dan memiliki umma yg sifatnya sangat buruk”

“Tunggu dulu, Jonghun hidup sebatang kara dan orang tuanya sudah meninggal dan kau jangan berbicara sesuatu yg buruk tentang ummaku!”

“Meninggal? Sebatang kara? Sepertinya kau telah ditipu olehnya Lee Hongki. Apakah seorang kekasih tidak tahu menahu tentang pacarnya sendiri,eoh?”

Hongki sedikit terpancing emosinya. Ia sadar bahwa ini bukan saat yg tepat untuk melanjutkan perkataan Jaejin. Kini ia sadar bahwa Jaejin memiliki sesuatu yg bisa menghancurkan lawan bicaranya. Dengan segera Hongki membungkukkan badannya, berlalu begitu saja dari Jaejin yg menunjukkan senyum kemenangannya. Hongki melanjutkan pekerjaannya, namun sesekali masih teringat perkataan Jaejin bahwa Jonghun sebenarnya anak pengusaha kaya dan orang tuanya belum meninggal. Lalu mengapa Jonghun harus berbohong padanya? Apakah ada sesuatu yg disembunyikannya? Atau memang Jaejin hanya menciptakan rekayasa agar ia harus mempercayainya?

YYY JONGKI  종기 YYY

Jam makan siang telah usai beberapa menit lalu. Hongki segera membereskan peralatan makannya begitu saja. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya, melayani setiap pelanggan dengan ramah dan senyum terbaiknya. Jaejin telah pergi entah kemana bersama bosnya itu. Jonghunpun tak mengirimkannya beberapa pesan kecil. Padahal Jonghun berjanji akan memberikannya semangat saat ia bekerja. Mungkin Jonghun terlalu sibuk dengan pekerjaannya saat ini. Lagipula ia bukanlah kekasih Jonghun sebenarnya. Beberapa ornamen di pintu masuk kembali berbunyi, menandakan adanya pelanggan yg masuk. Hongki membungkukkan badannya perlahan, memberikan ucapan selamat datang pada tamu dihadapannya, tak lupa ia memberikan beberapa selembaran berisi beberapa diskon yg akan diperoleh jika menjadi pelanggan tetap café milik bosnya itu. Seorang pelanggan memanggilnya tak lama setelah ia selesai menyambut beberapa pelanggan baru.

“Ada yg bisa saya bantu tuan?”, Hongki mulai bertanya pada sosok pria berumur akhir 20-an itu

“Bisa kau berikan nomor ponselmu nona?”

“Eoh?”

Hongki sedikit kesal dibuatnya. Ia membungkukkan badannya lalu segera meminta maaf. Pria tadi hanya merasa sebal dan menganggap Hongki adalah pelayan yg sombong. Hongki sedikit terusik akan permohonan pria tadi. Ia mengeluh pada beberapa rekan kerjanya. Mereka hanya menertawakan Hongki, sebab mereka sudah sering mendapat perlakuan yg sama. Ponsel milik Hongki berbunyi, tertera nama Jonghun disana. Hongki permisi sejenak lalu berlari menuju sudut cafe, tempat khusus para maid. Ia masih terengah-engah karena ia berlari begitu terburu-buru.

“Yeoboseyo Jonghunnie~~ Akhirnya kau menelponku”

“Haha Hongki-ya, apa kau begitu merindukanku? Kita baru beberapa jam tak bertemu”

Hongki mulai menceritakan kejadian yg dialaminya tadi. Namun ia tak menceritakan tentang kedatangan Jaejin secara tiba-tiba itu. Mereka bercerita satu sama lain, tak luput sesekali Hongkipun mendengar suara tertawaan dan ledekan beberapa teman Jonghun dibelakangnya. Mereka mengira bahwa Jonghun telah memiliki kekasih baru sehingga mulai meledeknya. 15 menit berlalu dan Hongki segera menutup flip ponsel miliknya. Ia kembali bekerja, menanti dengan sabar dan melayani dengan penuh senyuman. Beberapa jam berlalu hingga shift Hongkipun selesai. Hongki bergegas pulang ke apartement Jonghun saat itu, ia tak perlu menaiki kendaraan seperti yg dilakukan teman-temannya karena jarak café ke apartement Jonghun hanya tak sampai 1000 meter, ia menaiki lift sambil bersenandung kecil. Tak lama ia sampai di depan pintu apartement Jonghun, namun ia dikejutkan oleh seseorang yg dikenalinya berdiri sombong menatap dirinya.

“Umma…. Kau disini?”

YYY JONGKI  종기 YYY

To be continue……

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER 3]


Title : Thanks For Be My Love

Author : Fitria Utami

Genre : Romance YAOI

Rated : M

Length : Chapter

Cast : Choi Jonghun, Lee Hongki and others

 

 

 

Annyeong~~

Jeongmal mianhae ya pochan baru sempet ngelanjutin ffnya kemaren

Bener-bener minta maaf juga buat tante bandar, maaf aku sharenya telat T___T *nangis di pojokan*

Oh ya oh ya, aku uda lulus SMA loh >_< makasih doanya, baru selese ikut SNMPTN juga == kkk jadi maklumin saya yah soalnya sibuk banget u,u sekali lagi mianhaee T^T

Kira-kira masih ada yg inget ff ini ga ya? #jeder

 

All of here is Author Point of View [POV]

 

Pohon mapple yg telah usang menjadi saksi kedua pasang mata yg berbeda tatapan, tatapan sepasang mata pertama mengisyaratkan dendam dan kebencian pada sosok lelaki dengan badan tegap didepannya dan sepasang mata kedua membuntuti tatapan pemilik pasang mata pertama. Keduanya hanya terdiam tanpa suara untuk mendengar atau lebih tepatnya menguping pembicaraan dari dua pemuda dengan paras berbeda yg berada sekitar beberapa langkah didepan mereka. Jonghun –sang pemilik sepasang mata pertama- semakin mengepalkan kedua tangannya begitu ia ketahui yg ditemui oleh sahabatnya sendiri adalah Jaejinnie –pemilik paras ayu dari kedua lelaki tersebut- yg notabene adalah mantan kekasihnya yg sangat dicintainya. Sementara sang pemilik sepasang mata kedua –Hongki- hanya duduk termenung di bawah pohon mapple karena tak tahu asal muasal kejadian mengapa ia bisa disulap menjadi Yeoja dan harus mengikuti Jonghun untuk membuntuti sang tuan barunya yg baru dikenalnya beberapa jam lalu Oh Wonbin. Hongki semakin tak berdaya menahan teriknya matahari siang ini, ia bergegas ke tempat berdirinya Jonghun yg entah sejak kapan terlihat seperti stalker yg membuntuti sang idola. Hongki mulai bergumam

 

“Jonghun-ah, sebenarnya untuk apa kita kemari huh? Aku capek, sebaiknya kita pulang”

“Pssst… diamlah sebentar Lee Hongki, aku ingin menyelidiki sesuatu”

 

“Menyelidiki? Kau terlihat seperti membuntuti”

“Psst diamlah, sebentar lagi giliranmu”

“Ha? Maksudmu?”

Jonghun tak menjawab pertanyaan dari Hongki, ia hanya mengisyaratkan Hongki agar berdiri tak jauh darinya, sementara itu percakapan antara Wonbin dan Jaejin semakin memanaskan kedua indera pendengarnya.  Terdengar samar-samar suara Wonbin yg sedikit berteriak

“Jaejinnie, kau tahu, aku sangat mencintaimu lebih dari apapun, tak bisakah kau menungguku beberapa tahun lagi?”

Jonghun yg mendengarnya hanya memasang tampang polos seolah bak penonton yg tak melihat pertunjukan kolosal dari awal. Jonghun mengedarkan pandangannya menuju Jaejin yg terlihat  mulai berpikir, Jaejin mengeluarkan hasil dari renungannya selama beberapa seconds tadi

 

“Kupikir kau benar, aku mungkin hanya terlalu mementingkan egoku, aku berjanji akan selalu bersamamu, aku juga sangat sangat mencintaimu Wonbinnie”

“Benarkah? Terimakasih Jaejinnie, kau memang pacarku yg paling cantik”, Wonbin yg selagi itu sangat gemas pun mencubit kedua pipi Jaejin hingga sang empunya mengeluarkan taringnya

“Cantik? Aku ini namja ==”, Jaejin menjawabnya ketus

“Kau memang seorang namja, tapi apakah kau tak menyadari kecantikanmu, eoh?”, Wonbin sangat senang mengganggu sang uke miliknya itu, merekapun berlarian dan sesekali memainkan ayunan yg mereka duduki bersama itu. Sementara dilain sisi Jonghun yg semakin memanas mulai mengedarkan matanya secara bringas kearah Hongki, lalu dengan anggukan dan bibir yg semakin memucat akibat begitu takjub dengan sosok Jonghun yg baru mulai pasrah digandeng sang pemilik mata kelam itu.

 

 

 

 

Jonghun dan Hongki kini sedang bersiap untuk melaksanakan misi keduanya, mereka mulai mengeluarkan beberapa peralatan piknik dari dalam tas milik Hongki, mereka berdua tepat menggelar karpet mereka di depan Wonbin dan Jaejin yg semakin mesra bermain ayunan.

“Huh seperti anak TK saja bermain ayunan”, Jonghun mendengus kesal begitu saja yg diiringi tegukan ludah milik Hongki. Seakan dunia ini begitu kejam, mengapa ia harus terlibat dalam permainan ini? Setelah mereka menyelesaikan persiapan piknik itu, Hongki mulai mengeluarkan kotak bento yg tadi ia dan Jonghun beli di pinggir jalan, ia mengambil sepotong kimbap dan mulai berseru dengan nada yg dibuat entah sejak kapan sedemikian manisnya itu

 

“Jonghuniee~~~, ayo makan kimbap ini, ini enak loh, aku sendiri yg membuatnya”

 

Hoek -_- Hongki seperti ingin muntah harus bersikap aegyo dan mengibul itu. Jonghun yg merasa Hongki telah mengerjakan perintahnya semakin menaikkan alisnya dan menjawab perkataan Hongki dengan lebih keras lagi dengan maksud agar kedua pasangan di belakangnya mengalihkan pandangannya pada mereka, Jonghun mulai membuka mulutnya dan bergumam

 

“Aigoooo~ Hongki-ya~~ kau memang pacar yg perhatian, Massita! Enak sekali kimbap ini Hongki-ya”

 

Jonghun mengeluarkan smirknya begitu saja pada Hongki yg posisinya menghadap ke arah Wonbin dan Jaejin yg berada di belakang mereka. Hongki meneguk ludah untuk sekian kalinya, ia mengambil beberapa bungkus kue beras dan memulai aksinya kembali.

 

“Jonghunieee, apa kau mau mencicipi kue beras ini? Kata ahjumma sang penjual kue beras ini yg terbaik di Korea loh dan sangat cocok untuk orang yg sedang berkencan”

“Wah Hongki-ya, kau sungguh baik hati sekali, aku makan ya?”

“Ohok… ohok”

 

Jonghun tersedak –dengan disengaja tentunya-, ia semakin menjadi-jadi, membuat sedakannya adalah hal yg paling pas untuk mengusik kedua makhluk yg enggan turun dan mengalihkan pandangannya kedepan. Tepat! Disaat Jonghun memalingkan mukanya untuk berbalik arah dan Hongki yg sedang memukul-mukul kekasih palsunya saat ini mata Wonbin dan Jonghun bertemu.

“Jackpot”, ucap Jonghun ditengah sedakannya

 

 

 

 

“Wah, tak kuduga ternyata kalian disini juga ya? Kebetulan sekali kalau begitu”, Wonbin mulai mengeluarkan beberapa patah katanya. Dia merasa inilah saat yg tepat untuk mengenalkan Jonghun yg notabene adalah sahabat baiknya dengan tunangannya Lee Jaejin

“Ahaha, aku juga tak menyangka kalau kau disini juga Wonbin-ah”

 

Disaat Wonbin –yg ditemani Jaejin tentunya- dan Jonghun yg tengah duduk bersama di karpet mini untuk piknik yg direncanakan oleh Jonghun tadi, Hongki memilih menjauh, duduk dibawah mapple yg sangat sejuk itu, Hongki lebih memilih tertidur dan mengabaikan tertawaan mereka yg semakin menambah bising sore hari itu. Belum semenit juga Hongki terlelap, dia dikagetkan oleh munculnya Jonghun yg dengan paksa menyeretnya untuk duduk di karpet itu juga dan mengikuti meeting kecil bersama teman dan mantan kekasihnya.

 

“Jonghun-ah…

“Wonbin-ah…

Jonghun dan Wonbin sama-sama ingin memulai pembicaraan baru

“Ahaha kau duluan saja”, ucap Jonghun pada Wonbin.

“Hmm, begini Jonghun-ah, aku ingin mengenalkanmu pada seseorang”

Degg…

Bagai ditusuk ribuan jarum, entah sejak kapan Jonghun mulai memegang jemari Hongki yg terlihat disembunyikan di antara bawah hoodienya. Hongki yg melihat gelagat aneh Jonghun hanya menggigit bibirnya dan membalas tatapan Jonghun yg sangat manis itu.

“Ah benarkah?”, Jonghun mulai bertanya diiringi senyuman yg Hongki tahu sangat tak tulus itu

“Ne, kenalkan, ini tunanganku, namanya Lee Jaejin, dan Jaejinnie, kenalkan dia sahabat terbaikku Choi Jonghun”

 

Jaejin hanya menunduk sopan dan dibalas serupa oleh Jonghun. Walaupun keduanya saling mengenal dan dulu sempat saling memiliki, Jonghun tahu bahwa keinginan terbesar Jaejin adalah berpura-pura tak mengenalnya. Hongki yg semakin miris melihat tampang Jonghun saat itu mulai mengeratkan pegangan tangannya pada Jonghun.

 

“Oh ya tadi kau mau berkata apa Jonghun-ah? Katakanlah”

“Ah ne, itu tadi…

 

Hongki membaca gelagat Jonghun dengan cepat ia memotong pembicaraan Jonghun tadi

 

“Maaf tuan Oh, aku lupa memberi tahukan sesuatu saat kita bertemu di café milikmu tadi pagi, aku ingin mengatakan bahwa aku bukan hanya teman Choi Jonghun, tetapi aku juga pacarnya saat ini, benarkan Jonghunnie?”, Hongki terlihat menggembungkan kedua pipinya, membuat Jonghun yg saat itu tak memiliki rasa apapun terhenyak dan berkata dalam hati ‘mengapa aku baru menyadari bahwa kau itu sangat cantik Hongki-ya?’. Jonghun masih tak mengedipkan matanya dan tetap memandang Hongki diikuti tepuk tangan meriah dari Wonbin. Ia terlihat sangat antusias, mengingat Jonghun telah lama tak memiliki pacar sejak kaburnya sosok yeoja yg sangat berarti buat Jonghun, bahkan Wonbin pun tak tahu siapa yeoja itu sebenarnya.

 

 

 

 

“Bye…. Joshimaeyo –hati hati- semoga kita bisa bertemu dilain waktu, kapan-kapan aku akan mengirim email padamu agar kita mengadakan double date bersama dan Hongki-ya, jangan lupa kau mulai bekerja besok”, Jonghun dan Hongki hanya mengganggukan kepalanya berbarengan lalu segera enyah entah kemana bersama motor butut kesayangan Jonghun itu. Ditengah perjalanan Jonghun mulai berujar pada Hongki

 

“Hongki-ya, gomawoyo, tanpa kau mungkin aku takkan berani memunculkan diriku, dan mengetahui bahwa Jaejinnie yg dulu bersamaku adalah tunangan sahabat baikku”

“Ah, ne~~ sesuai janjimu tadi, kali ini kita makan diluar kan? kkkk~~”

Jonghun menghentikan motornya, berhenti di sebuah kedai kecil, ia menyuruh Hongki untuk masuk, diikuti dirinya dibelakangnya.

 

“Eoh? Kita makan disini? Wah, sudah lama sekali aku tak minum-minum dan merasakan aroma nikmatnya beberapa potong daging yg sedang dipanggang, gomawoyo Jonghunnie”

“Mwo? Jonghunnie? Aigoo kau jangan terlalu terbawa suasana, kau tak mau membuat orang lain terpesona padamu kan? Jangan bertindak sok imut begitu”

“Ah iya, aku masih memakai gaya bicara saat kita tadi bersama Wonbin dan..

 

Air muka Jonghun berubah, sepertinya Hongki harus berhati-hati dalam mengucapkan nama Jaejin dan Wonbin. Karena merasa bersalah, Hongki segera menarik lengan Jonghun menuju meja yg masih kosong beberapa meter tak jauh dari tempatnya berdiri.

 

“Uwaaa, massita! Ini enak sekali Jonghun-ah, aku berjanji kalau aku sudah mendapatkan gaji, aku akan mentraktirmu disini kkk ayo makan dagingmu Jonghun-ah”

 

Selagi Hongki menghabiskan makanannya, Jonghun hanya termenung sembari menegak arak yg sudah beberapa botol ia habiskan, Jonghun hanya mengingat kembali bagaimana tatapan dingin Jaejin saat menatapnya tadi.

 

“Kau sudah kenyang?”

“Oh ne, kenyang sekali, ah gomawoyo Jonghunnie kkkk”

“Kalau begitu sekarang giliranku, aku akan membawamu kesuatu tempat dan ingat kau harus mengikutiku, ok?”

“Baiklah…”

 

 

 

Jonghun mempercepat laju motor bututnya, sementara Hongki hanya melirik sebentar jam kecil di tangannya. Jam telah menunjukkan pukul 9 malam, entah Jonghun ingin membawanya kemana, Hongki hanya pasrah, yg terpenting adalah perutnya sudah kenyang. Motor berhenti, Jonghun menyuruh Hongki untuk turun dan sekarang meraka telah sampai di pinggiran sungai Han. Jonghun melangkah lebih dahulu, diikuti langkah kecil sang pemilik sepatu kets berwarna pink pucat beberapa langkah dibelakangnya. Jonghun mengeratkan jaket tebalnya, udara malam di Seoul memang sangatlah dingin, ia melihat ke belakangnya, memastikan bahwa bocah kecil yg harus dipanggilnya dengan sebutan Hyung itu masih mengikutinya, dan ia hanya terheran-heran, mengapa cara jalannya seperti yeoja, ck mungkin ia memanglah yeoja. Jonghun menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, membuat Hongki yg berada di belakangnya menubruknya. Bagaimana tidak? Hongki berjalan dengan pandangan mata menunduk, melangkah kecil-kecil sesuai ukuran petak-petak semen sebagai tempat alas kakinya beradu.

 

“Makanya, kalau berhenti itu bilang-bilang”, Hongki mendengus, mengerucutkan bibirnya, membuat Jonghun geram dengan tingkah Hongki saat itu. Hongki melanjutkan ayunan ayunan kecil kakinya, menggerakan tubuhnya seolah ia pebalet handal, ia tak perduli walaupun Jonghun menyuruhnya agar tetap dibelakangnya, ia mengabaikan teriakan kecil Jonghun yg memanggilnya. Sampai ia dengar suara Jonghun yg nyaris mentulikan kedua telinganya itu

 

“Lee Hongki!! Berhenti disitu!”

“Ah, baiklah”, Hongki menjawab kecil lalu berhenti dan membalikkan tubuhnya, seketika itu ia terkaget akan Jonghun yg sudah berada tepat di hadapannya, Hongki memasang tampang polosnya, ia membeku untuk beberapa waktu, dengan secepat kilat ia mencerna untuk beberapa detik, menyentuh kedua bibirnya yg basah itu, dan mulai mengucapkan secara terbata-bata

“Ka..u.. Jong…hun…ah… tad..i…ka..u…men..ci…um…ku?”

 

 

 

To be continue…..

 

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER 2]


Title: Thanks For Be My Love chapter 2

Author: Fitria Utami

Genre: Romance YAOI

Rated: M

Length: Chapter

Cast: Choi Jonghun, Lee Hongki and others

=================================

 

Author POV

Bunyi percikan air yang terdengar tatkala beradu dengan sepatu kulit milik Hongki terdengar begitu riuh. Kini Hongki sedang berteduh dibawah ramainya pertokoan di sekitar Myeongdeong. Hujan baru saja turun kurang lebih 15 menit yang lalu dan sampai saat ini hanya tercium bau tanah yang begitu khas. Hongki terlihat masih mengerucutkan cherry merahnya, masih terlihat kerutan di kedua ujung alis tipisnya. Ia mendesah berat, membuang semua ingatan tentang kejadian yang beberapa saat lalu terjadi. Pikirannya melambung jauh, mengingat kejadian yang kini menimpa dirinya. Setelah berulang kali berpikir ia pun beranjak dari tempat yang awalnya menjadi tempat perteduhannya. Ia kembali ke apartment kecil milik namja penolong yang baru 2 hari dikenalnya. Ia tersadar bahwa kejadian yang Jonghun lakukan padanya karena Jonghun berada di bawah pengaruh minuman yang mengandung alkohol itu.

 

Beberapa menit kemudian Hongki telah sampai di tempat tujuannya, berpikir kembali sambil sesekali melirik jam tangan miliknya “12.45 PM KST”. Dengan sekuat tenaga ia mengumpulkan sisa energi yang ia miliki, berusaha menekan bel rumah Jonghun yang berada di depannya, tangannya menolak untuk menekan bel itu, namun entah mengapa otaknya memerintahkan demikian.

“Ting Tong”

Tertekan sudahlah bel rumah milik Jonghun. Hongki tertegun pasrah. Ia akan segera melangkahkan kakinya menjauh dari apartment Jonghun itu, namun suara pintu yang terbuka membuatnya enggan beranjak.

 

Jonghun POV

Kepalaku berat, aku rasa aku terlalu terpengaruh oleh efek memabukkan akibat Soju yang kuminum pagi tadi. Aku hendak melangkahkan kakiku ke kamar mandi ketika aku teringat sesuatu “Hongki, Lee Hongki! Gawat! Pasti penyakit pervertku kambuh ketika meminum soju tadi, apa yang harus kulakukan?”

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi, kukucek kedua mataku yang sedikit kemerahan, menggosok gigiku karena wangi alkohol masih tercium pekat menusuk setiap insan yang akan menjadi lawan bicaraku nanti. Kuacak rambut sebahuku yang berwarna senada dengan dinding kamar mandi ini. Kutatap kembali wajahku dicermin lalu terkekeh pelan “Rupanya aku makin tampan, pantas saja dulu aku terpilih menjadi salah satu Ulzzang yang terkenal”

“Ting Tong”

Suara bel mengacaukan aktivitas memuji diri sendiri yang baru saja aku lakukan, aku beranjak meninggalkan kamar mandi dan segera menuju pintu masuk.

 

Hongki POV

“Ckreet”

Pintu terbuka, kuhentikan langkah kakiku yang melangkah jauh beberapa mili bergeser dari bibir pintu. Sontak aku berbalik, berusaha menunduk malu dan segera berkata “Jonghun-ssi, bolehkah aku tinggal disini hingga aku memiliki pekerjaan yang dapat membiayai hidupku?”. Entah mengapa aku terlihat seperti pengemis saat ini, aku memohon pada manusia berparas dewa didepanku agar menerima permohonanku. “Hmm masuklah dulu Hongki-ah, kau terlihat seperti ahjumma penagih hutang karena mengucapkan maksudmu didepan pintu seperti ini”, aku tertegun, semakin dalam, aku menyembunyikan wajah maluku. Aku benar-benar tak ingin melihat sosok Jonghun yang berada didepanku kini, namun aku yakin, wajahku pasti sangat memerah seperti kepiting rebus jika melihat kedua mata kelamnya. Aku sudah mencoba untuk menghilangkan pikiranku tentang kejadian tadi pagi, namun nihil, otakku terus mencerna dan mencerna kembali seolah seperti sebuah virus yang perlahan menggerogoti jiwaku.

“Hei! Apa kau mendengarku?” Suara lembut Jonghun kembali menyeretku ke alam sadar, tetap dalam posisi yang sama aku melangkah masuk ke dalam apartment Jonghun.

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

“Hongki-ah, aku minta maaf”, kata pertama yang terlontar dari mulut sang pemilik apartment ketika mereka berdua telah duduk diruang tamu adalah kata maaf.

Ya, Jonghun sadar benar dengan kejadian pagi tadi. Iapun memohon dengan membungkuk dalam agar Hongki mau memaafkannya.

“Aku juga minta maaf Jonghun-ssi, aku tahu bahwa kau sedang terpengaruh oleh minuman beralkohol yang kau minum itu”, Hongki berusaha menunduk lebih dalam daripada sang lawan bicara dihadapannya karena ia yakin Jonghun pasti melihat semburat merah dipipinya andai saja ia tak ikut menunduk juga.

“Jeongmal mianhamnida Lee Hongki Hyung, aku bahkan rela memanggilmu Hyung jika kau mau memaafkanku”

“Hahaha”, tawa Hongki pecah begitu mendengar Jonghun memanggilnya dengan sebutan Hyung

“Jadi, kau memaafkanku Hyung?”, Jonghun memainkan puppy eyesnya yang seolah membuat Hongki ingin memuntahkan segala isi perutnya saat itu juga.

“Aku memaafkanmu Jonghun-ssi, tapi berhentilah memanggilku Hyung, karena wajahku terlihat lebih muda darimu”, Hongki terlihat meledek. Tanpa mereka sadari keakraban pun kembali tercipta, setelah sebelumnya ada kejadian yang membuat hubungan mereka sedikit renggang.

“Berhenti memanggilku Jonghun-ssi, jika kau tidak mau berhenti memanggilku demikian, maka aku akan kembali memanggilmu Hyung, atau bahkan aku akan memanggilmu Noona kekekeke”. Bantal lumba-lumba berwarna biru langit yang berada di dekat Hongki pun ia lemparkan telak diwajah sang cassanova. Mereka saling bercanda dan bercerita hingga mereka terlelap kelelahan.

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Gelap. Hanya itu yang bisa dilihat oleh penglihatan terbatas milik sang empunya sepasang mata berlian. Ia bahkan tak menyadari bahwa kini hanya sinar sang rembulan yang menerangi keadaan malam di apartment milik Jonghun, Hongki berjalan menuju pintu yang menuju ke balkon yang belum tertutup itu. Perlahan ia menghirup udara malam yang sangat dingin, ditambah kini ia hanya memakai baju tipis bercorak skull yang dipinjamkan Jonghun pagi tadi. Tak terasa bayangan kelam masa lalunya di Kota Incheon terputar di memorinya, ia begitu mengingat perkelahian appa dan ummanya beberapa bulan lalu hingga mereka hampir bercerai. Entah mengapa Hongki begitu kasihan kepada appanya -Lee Donghae- yang selalu bekerja keras demi membiayai kebutuhan dirinya, adiknya Jaeyoung bahkan ummanya -Lee Hyukjae- yang terlihat seperti perempuan tak baik jika appa pergi melaut. Hongki menghembuskan nafas berat, tanpa sadar ia menggigil, mencengkram kerat kedua bahunya yang bergetar hebat. Hongki berniat beranjak masuk kembali kedalam apartment, namun kakinya seolah membeku, seperti ada cakra kuat dari lantai yang membeku seperti es di musim dingin itu.

 

Jonghun POV

Aku terkaget dan bangun begitu saja ketika kusadari bahwa aku belum sempat menyalahkan lampu. Aku bergegas menuju dinding disudut dapur tempat saklar terdekat berada. Namun belum sempat kulangkahkan kakiku kesana kulihat sosok sang dewi bulan yang tertegun menatap malam Kota Seoul, walau yang kulihat hanya punggungnya aku yakin bahwa sosok dewi bulan itu sedang memikul beban yang berat, tersirat kesedihan mendalam di balik sosok cantik itu. Aku melihatnya sedikit bergetar, kini aku yakin ia pasti sedang menggigil kedinginan. Aku melihat ia ingin segera beranjak dari situ, namun kakinya seolah terhimpit magnet dengan kekuatan kutub positif dan kutub negatif yang saling tarik menarik yang sangat kuat. Kusambar begitu saja selimut tebal yang terpampang dihadapanku. Aku berlari dan menghampiri sosok yang beberapa inchi didepanku kini. Aku memasangkan selimut itu dari depan ke belakang punggungnya hingga ia berbalik ke kiri, menatap wajahku lekat. Kami berdua terhipnotis dengan kekuatan mata lawan kami sekarang.

 

Author POV

“Jonghun-ah, kau sudah bangun kah? Gomawo ne kau telah memberikanku selimut ini”, Hongki berusaha memecahkan keheningan yang tercipta antara mereka berdua. Jonghun beranjak dari tempatnya berdiri lalu mengambil kursi lipat dari dalam apartmentnya. Ia lupa mengambil selimut karena selimut yang tersisa hanya 1 yang sedang dikenakan Hongki. Sedangkan selimut cadangan miliknya sedang tersimpan apik didalam ember pakaian yang belum dicuci. Jonghun mulai mendekati Hongki, disuruhnya pemilik surai coklat kemerahan itu duduk di kursi tersebut. Sementara Jonghun lebih memilih untuk berdiri menantang gagahnya bulan purnama yang memberi kesan romantis bagi setiap pasangan di belahan bumi manapun. Jonghun mulai bersua “Aku terbangun dan melihatmu bergetar, kupikir kau kedinginan, jadi kubawakan kau selimut, kau tak apa Hongki-ah?”

“Gomawoyo Jonghunnie, kau sangat baik padaku, ne, gwaenchanayo, aku hanya teringat pada umma, appa dan dongsaengku, apa kau tidak merindukan keluargamu Jonghunnie?”

Pertanyaan Hongki bagai skak mat buat seorang Jonghun, bagaimana tidak, jika ia ditanya mengenai keluarganya ia tak tahu harus menjawab apa, yang ia ketahui appanya adalah pewaris tunggal Hyundai Department Store dan ibunya terkenal sebagai sosok pemain drama terkenal Kim Kibum. Hanya itu, ia dirawat dan dibesarkan oleh pamannya yang bernama Jung Yunho dan istri pamannya Kim Jaejoong.

“Kedua orang tuaku sudah mati dan aku hidup sebatang kara” Jonghun terpaksa berbohong karena ia yakin Hongki akan bertanya lebih tentang ini itu jika Jonghun menjelaskan hal yang sebenarnya

“Mianhaeyo Jonghunnie, aku tak bermaksud..

“Sudahlah, aku mengerti, oh ya, apakah kau berniat mencari pekerjaan?” Jonghun mencoba mengalihkan pembicaraan, Hongki yang mengetahui dengan persis perubahan scene ini pun segera menjawab pertanyaan pemilik kembar onyx itu

“Ah, ne, seperti yang kau lihat, apa kau bisa membantuku Jonghunnie?”

“Hmm, aku tidak yakin, tapi aku akan mencoba membantumu sebisaku Hongki-ah”

“Jinjjayo? Haha kau memang baik hati Jonghunnie” Hongki bangkit dari tempat duduknya, beralih pada Jonghun yang sedang tersenyum melihat bulan, Hongki ingin mengucapkan terimakasih pada Jonghun karena ia bersedia membantunya mencari pekerjaan, namun tepat sebelum Hongki menggapai Jonghun, kulit pisang yang berdiri rapi dihadapannya tak terelakkan, ia tepat menginjak kulit pisang itu dan sebelum Hongki jatuh tepat diatas lantai yang seolah memiliki jiwa itu ia ditahan oleh tangan kekar milik sang dewa penyelamat dirinya “Choi Jonghun”. Sontak mata berlian milik Hongki bertemu dengan kembar onyx kelam milik Jonghun, keduanya sama-sama tak bersua, tak berkedip, ditambah hanya sinar rembulan yang memancarkan cahaya tepat ditengah mereka berdua menambah kesan romantis seolah mereka sepasang kekasih. Tak terbantahkan! Keduanya saling bertatapan, lama, sangat lama, sebelum suara petir tiba-tiba menghancurkan keromantisan yang baru saja tercipta.

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

Keesokan harinya, sesuai janji Jonghun kemarin ia akan membantu Hongki mencari pekerjaan, ia mengenalkan Hongki pada salah satu temannya Oh Wonbin, teman masa kecilnya, anak dari teman pamannya, bahkan Jonghun sudah menganggap Wonbin sebagai saudaranya sendiri. Wonbin adalah pemilik dari beberapa cafe yang ada di daerah Apgeujeong, ia dikenal ramah dan memiliki senyum yang manis. Setelah beberapa saat mereka berbincang Hongkipun resmi menjadi salah satu pelayan cafe yang berada tak jauh dari apartment Jonghun itu, Jonghun sengaja meminta pada Wonbin agar Hongki ditempatkan tak jauh dari apartmentnya. Setelah mendapat seragam pelayannya dari Wonbin sang pemilik cafe itu, Wonbin beranjak pergi meninggalkan Jonghun dan Hongki yang tengah menikmati secangkir espresso disudut cafe bernuansa hijau itu, Jonghun beranjak menuju toilet yang berada tak jauh dari tempat Wonbin berdiri untuk menerima telepon, ia samar-samar mendengar

“Jaejinnie..

“…”

“Ah, hari ini..

“…”

“Ne, jam 3 sore ditaman biasa?”

“…”

“Ne, nado..

Jonghun memutar otaknya, Jaejinnie? Jaejinnie? Apakah ia Jaejinnie yang sama yang pernah kumiliki? Apa ia benar-benar Jaejinnieku dulu? Tunggu, aku harus menyelidiki ini dan kupikir aku butuh bantuan Hongki.

 

Hongki POV

Aku sangat senang hari ini, aku mendapat pekerjaan baru, setelah aku sukses dengan pekerjaan yang gajinya tak seberapa ini aku akan mencari tempat tinggal dan tak menyusahkan Jonghun lagi, lalu aku akan kembali ke Kota Incheon untuk memulai segalanya dari awal. Akan kubuat ummaku menjadi umma yang baik dan appaku akan kubuat appa agar mencintai umma dengan tulus, lalu Jaeyoungie, aku akan menyekolahkan dia ke tingkat Universitas. Ah, kupikir ini terlalu dini untuk membayangkan hal-hal yang indah kkkk. Jonghun beranjak menuju toilet namun ia masih sempat menguping pembicaraan Wonbin lewat telepon, ya, aku kira seperti itu. Gelagatnya menunjukkan bahwa ia mendengar sesuatu yang mengguncang dunianya. Aku tak tahu pasti, namun kupikir perkiraanku tepat. Tepat setelah Wonbin mematikan sambungan teleponnya, Jonghun menghampiri Wonbin lalu seolah meminta ijin untuk segera pamit, Jonghun berlari ke arahku, ia menarik tanganku cepat, lalu aku membungkuk menandakan tanda hormat pada bos baruku. Seperti dikejar waktu, Jonghun menarikku begitu saja hingga kami berdua terduduk santai diatas taxi yang aku sendiri tak tahu melaju ke mana.

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Jonghun POV

Entah mengapa, aku sangat penasaran dengan sosok Jaejin yang kudengar samar lewat sambungan telepon Wonbin, akupun mempunyai ide agar aku dapat memergoki kemana perginya Wonbin jam 3 sore nanti, untuk itu aku mengajak Hongki pergi ke salah satu Department Store dan membeli beberapa perangkat untuk menyamar, Hongki hanya tertegun melihat tingkah anehku, dalam keadaan bingung, ia hanya mengangguk tak jelas menyetujui semua permohonanku. Karena kulihat Hongki lemas karena kelaparan, kuajak dia ke kedai Ramyun yang tak jauh dari Department Store yang kami datangi tadi. Kami memesan dua mangkuk ramyun rasa kimchi, ya, ini ramyun favoritku, ternyata begitu juga bagi Hongki. “Slurrrp”, suara ramyun yang bergesekan dengan cherry baby pink milik Hongki terdengar nikmat, aku hanya terkekeh melihat tingkah lucu Hongki saat memakan ramyun, ia mengulanginya, namun kali ini kuah ramyun yang tersisa di setiap helai ramyun itu *?* terciprat mengenai mata Hongki, ia kelabakan, dengan sigap kuraih tangan Hongki yang sudah siap mengucek matanya yang perih, lalu kudekatkan wajahku ke wajahnya, semakin dekat dan kutiup mata kanannya yang terkena percikan ramyun, terlihat air matanya meleleh, aku tahu bahwa ini pasti perih. Aku bertanya pada Hongki yang sekarang kondisinya lebih baik “Tak apa? Makanya makannya itu pelan-pelan, ga ada yang kejar kok Hongki-ah hehe”

“Ah, kau tahu Jonghunnie, aku sangat lapar, dan aku sangat suka ramyun, coba saja ada ramyun rasa pisang, aku kan suka sekali pisang”

“Mwo? Jonghun tersedak, apa? apa kau gila Hongki-ah? Ramyun rasa pisang? Akan seperti apa itu nanti ==”

“Haha aku bercanda Jonghunnie, jangan sampai tersedak gitu dong, jadi muncrat nih”

“Maaf, maaf, iya deh aku bersihin”

“Jangan, ga usah, Jonghun ga usah bersihin, biar Hongki aja”

Jonghun dan Hongki sama-sama mengambil tissue yang ada tepat dihadapan mereka, alih-alih mendapar tissue, mereka beruda malah mendapat skinship, tangan Jonghun bertemu tangan Hongki, dan hal itu membuat sensasi luar biasa dalam jantung mereka berdua. Degupan jantung yang saling beradu membuat mereka kikuk dan salah tingkah, segera mereka menjauhkan tangan mereka masing-masing dan melanjutkan makan dalam diam.

 

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

Waktu telah menunjukkan pukul 14.46 PM KST tinggal beberapa menit lagi orang yang mereka tunggu keluar dari cafenya, benar saja perkiraan mereka, Oh Wonbin, pria berkacamata hitam dengan setelan jas yang mentereng ditambah sepatu kulit yang mengkilap sedang berjalan menuju mobil sport berwarna senada dengan jasnya itu, mereka berdua mulai membuntuti pria mewah yang baru saja berjarak beberapa meter didepannya menuju suatu tempat dimana mereka akan memulai aksi sebagai agen mata-mata.

 

Motor butut milik Jonghun melesat cepat mengikuti jalur dimana Oh Wonbin menuju tempat yang telah dijanjikan bersama seseorang yang dipanggil Wonbin sebagai Jaejinnie.

“Awas!”, teriakan seorang yeoja jadi-jadian yang tepat duduk di belakang Jonghun mengagetkan sang pengendara begitu saja

“Ada apa Hongki-ah? Kau mengagetkanku”, sontak Jonghun menoleh saat Hongki hanya menjawabnya dengan telunjuk yang diedarkan pada sosok Wonbin yang baru saja memarkirkan mobilnya apik di sudut sebuah taman

“Harusnya kau jangan berteriak awas, melainkan stop”, Jonghun menoleh sementara Hongki telah berdiri sempurna dengan setelan yang kini dipakainya, bersama topi wol berwarna pink pucat dan sepatu cats berwarna senada kini siapapun tak mengelak bahwa Hongki lebih mirip seorang yeoja daripada namja.

Jonghun memperhatikan sosok Hongki didepannya, menelan ludah sebentar lalu berujar

“Apakah kau yakin kau seorang pria Hongki-ah?”

“Eung??”

Jonghun tersadar lalu segera menarik Hongki begitu saja, bersembunyi dibelakang pohon mapple yang berdiri kokoh di sudut tenggara taman, sementara sosok Jaejinnie yang ditunngu Wonbin belum menampakkan batang hidungnya.

 

To be continued….

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

사랑합니다 ♡

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER 1b ]


Annyeong~~

Pochan Lee balik lagi sama chapter 2 nya ya? Kkk XD gomawo buat 형들, 생들, 친구들 yang uda sempet nyisipin waktu buat komen kkkk *banyak bacot lu thor* ok, sekali lagi mian ya buat yang kena tag, silahkan remove jika tak berkenan ^^

Buat yang benci YAOI dan kena tag, author cuman mau bilang jeongmal mianhaeyo ㅠㅅㅠ

Ok, buat yang ga suka YAOI (BOY X BOY) atau takut muntah dan jijik ngebaca FF ini saya tegasin silahkan tutup jendela browser anda sekarang juga!

AUTHOR ABAL, TYPO BERTEBARAN, MPREG, OC, OOT!

 

Here is the next chap ^^

[FF/YAOI/CHAPTER 2/THANKS FOR BE MY LOVE] – RATED M!

 

Main Cast : Choi Jonghun x Lee Hongki

Author : Pochan Lee

 

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE/CHAPTER 2]

 

Hongki POV

Aku terbangun dari tidur yang begitu membuaiku, aku tak sadar kini mentari telah memunculkan rona kemerahannya di ufuk barat. Aku berusaha bangun dari tempat tidur yang sangat nyaman ini, kulihat kesekelilingku, corak polkadot terhias sempurna menemani kelamnya gorden kamar bermotif senada, aku mulai bergegas meninggalkan tempat yang sangat tidak kukenal ini, aku seharusnya bisa keluar dari sini sangat mudah andaikan rasa nyeri dikepalaku tidak kambuh lagi, aku memutuskan agar tetap disini, dalam posisi ini, dan dalam kebingungan yang semakin membuat nyeri di kepalaku ini bertambah

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Jonghun POV

Aku baru saja hendak memasuki kamarku yang kini bak kamar tamu bagi sang penghuni barunya, aku tanpa sadar membawa namja yang kutolong kemarin di dekat pantai Incheon itu ke apartment kecil milikku ini, aku hanya kasihan melihatnya dengan garis muka penuh kesedihan, aku pun merasa ia memegang beban berat di pundaknya, setelah kemarin aku sempat membawanya ke posko pengungsi tempat dimana para sukarelawan membantu dengan sigap ratusan korban yang diungsikan berada. Aku tak tega jika namja malang ini harus berkumpul bersama mereka, ditempat sekecil itu, tanpa basa basi aku membawanya ke sini, ke kediamanku. Kini kulihat ia sedang bingung menatap kamarku yang tak cukup mewah jika dibndingkan dengan hotel berbintang 5 yang bertebaran di luar sana, namun kuharap ia nyaman untuk tinggal disini sementara waktu hingga kondisinya membaik dan badai yang menerjang daerah asalnya telah berlalu. Tanpa sadar aku menghampirinya segera setelah melihatnya memegang kepalanya yang kesakitan.

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

“Ya~~~ gwaenchana? Eodiga apayo? Hnn?”, sontak Hongki refleks begitu melihat seseorang berlari padanya dan begitu mengkhawatirkan keadaanya, Hongki membeku, tak bergeming, begitu melihat sepasang mata kelam itu menatap maniknya dalam, raut wajah tampannya berubah pilu penuh kecemasan, ia terus memandangi wajah didepannya hingga ia terbawa suasana, perlahan ada sesuatu dalam dirinya bergejolak, mungkin ia akan melanjutkan aksi menatap lawan bicaranya itu andai saja suara berat yang terdengar khawatir kembali mengagetkannya “Ya~~~ gwaenchana? Jinjja gwaenchana?”, setelah tak bergeming sebelumnya, kini Hongki mulai membalas pertanyaan yang terlontar dari pemilik wajah sedingin es itu “Hnn, aniyo, naega gwaenchanayo”, Hongki berusaha tersenyum semanis mungkin, membuang perasaan aneh yang bergejolak didadanya saat pemilik mata indah dengah pahatan sempurna dihidung dan dagunya menatapnya penuh kekhawatiran. Sang namja yang sedari tadi menunggu jawaban Hongki pun melongoh keras, membuang nafas leganya jauh, saat menyadari bahwa lawan bicara didepannya ini baik-baik saja. Jonghun pun mulai membuka sesi tanya jawabnya pada namja dihadapannya yang memiliki manik mata seindah berlian.

“Ah, syukurlah, aku fikir kau terluka”

“Tidak, aku baik-baik saja dan terimakasih kau telah mengkhawatirkanku”

“Tidak masalah, harusnya aku meminta maaf padamu terlebih dahulu”

“Untuk apa? Kau tidak bersalah apapun…

“Choi Jonghun, kau bisa memanggilku Jonghun”

“Ah~ ne, kau tidak bersalah padaku Jonghun-ssi”

“Aku meminta maaf dengan sungguh-sungguh karena secara lancang membawamu ke istana kecil milikku ini, aku khawatir kau akan kembali ke kotamu, saat ini berita yang kudengar Kota Incheon telah dihantam badai besar”. Hongki memutar kedua maniknya bingung, ia mengingat kejadian hari kemarin saat Jonghun menyelamatkannya, memberikan nafas buatan padanya lalu menariknya paksa agar ikut dengannya menaiki motor bututnya itu, ia berdehem sebentar lalu menarik nafas panjang…

“Hufffth, kalau tidak ada Jonghun-ssi mungkin aku sudah mati, aku tak tahu setan apa yang merasukiku kemarin sehingga dengan mudahnya aku terpengaruh rayuannya”

“Kau salah, kau harusnya kau berterima kasih pada Tuhan, karena dia masih memberikanmu umur…”, Jonghun menggantungkan kalimatnya, menatap manik berlian didepannya dengan penuh tanda tanya

“Hongki, namaku Lee Hongki, aku baru saja berumur 23 tahun 20 hari yang lalu, dan aku seseorang yang sedang mencari jati diri”, Jonghun tertawa puas dan sedikit mengejek sesaat setelah mendengar kata-kata yang baru saja Hongki ucapkan

“Hahaha kau lucu Hongki-ya”

“Pabo! Mengapa mentertawakanku Jonghun-ssi? Aku bahkan dengan sungguh-sungguh sedang mencari jati diri”, Hongki mempoutkan bibirnya sedemikian rupa, menimbulkan cherry kemerahannya itu terlihat menggoda bagi sang lawan didepannya kini, Jonghun menelan ludahnya pelan, membuang jauh-jauh pikiran pervertnya, entah apa yang akan Hongki katakan jika ia melihat sosok asli dibalik topeng palsu berwajah dewa milik Choi Jonghun, Jonghun kembali ke alam sadarnya, mulai mengacak rambut Hongki pelan “Tidak udah memanggilku dengan panggilan hormat seperti itu Hongki-ya, aku juga berumur sepertimu, bahkan kau lebih tua 5 hari dariku”, sepasang manik menatapnya heran, manik itu telah membulat sempurna, seolah kaget dengan ucapan yang baru saja ia dengar, Hongki segera memandang namja didepannya itu dengan pandangan mengejek ‘mana mungkin pria 23 tahun memiliki wajah seorang ahjussi berumur 28 tahun?’, umpat Hongki dalam hati, Hongkipun dengan bangga melipat kedua sisi baju yang sedang dikenakannya, ia melihat asing baju becorak skull yang bukan miliknya itu lalu dengan sekuat tenaga ia menjitak kepala namja didepannya “Kau harusnya memanggilku hyung, dasar dongsaeng tidak sopan!” Tanpa sadar Hongki mulai keluar dari dirinya yang dulu, ia merasakan gejolak dan semangat lebih yang tumbuh dan membara di dalam lubuk hatinya ketika bersama pria bodoh bertampang mesum yang baru saja ia hadiahi dengan jitakan mulus yang tepat mendarat pada batok kepala Jonghun, Jonghun kini sedang meringis kesal dan memikirkan cara bagaimana caranya ia membalas perlakuan namja kurang ajar yang berani menjitaknya dihari kedua mereka bertemu, dihari pertama mereka saling menyapa, di rumahnya, dikamarnya, bahkan di atas ranjangnya *apadeh poch -_____-v*

Jonghun menunjukan seringainya, seolah mendapat ide briliant, lampu-lampu yang berpijar di sekitar kepalanya pun angguk-angguk tak jelas “Ok, aku akan memanggilmu sesuatu *syahrini kali appa -___-* tapi yang ini sesuatu bukan milik syahrini, tapi sesuatu ya sesuatu *readers pingsan* Ah~ i got one! Aku akan memanggimu noona~~~!! Hongki noonaaaa~~~!!”, Jonghun berteriak manja lalu berlari menyambar jaketnya yang entah kapan sudah muncul dihadapannya begitu saja karena takut amarah yang akan meledak di kepala Hongki itu menghanguskan aset terbrsar yang dimilikinya. Hongki berdecak sinis, sambil melompat ala kamen rider yang baru saja berubah lalu loncat dari bed king size milik namja kurang ajar yang menamainya noona, ia bercakar pinggang, mengambil guling sebagai pengganti pedangya lalu dengan langkah bak ksatria dalam dorama Jepang yang pernah ia nonton *Samurai High School* Hongki mengambil gaya ala Haruma Miura yang terlihat alay dan lebay dalam dorama itu akhirnya kesabarannya habis, ia melesat bak roket yang ingin dengan segera tiba di bulan dengan beberapa siraman rohani yang diperuntukkan untuk Jonghun “CHOI JONGHUN PABO!!! SEENAKNYA KAU MEMANGGILKU NOONA~~~ 너저굴래? I’LL KILL YOU!!!”

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Hongki POV

Aku telah mengitari istana sempit seluas lapangan sepak bola (?) milik Jonghun ini tapi tetap tak menemukan batang hidungnya, aku pasrah, tergulai lemas diantara para reptil yang dipelihara anak aneh yang satu itu, aku juga melihat 2 kura-kura yang menakutkan untukku terpajang rapi didalam akuarium tanpa air dan ikan yang dihiasi berbagai batu yang mungkin ia colong, aku memperhatikan rumahnya dengan saksama, aku mendapati pajangan foto seseorang yang tergeletak di ujung lemari pakaian miliknya, aku meraih bingkai itu, menghapus debu yang mengotori bingkai berwarna silver dengan motif ukiran bunga berlapis cat berwarna emas diatasnya ‘Cantik, apakah dia pacar orang aneh itu?’, umpatku dalam hati.

 

Jonghun POV

Aku berlari keluar rumah bukannya takut akan dihabisi oleh Hongki yang terlihat seperti drakula yang akan menghabisi mangsanya, aku berlari karena aku tersadar dirumahku tak ada makanan apapun, hingga aku tak tega melihat wajah Hongki semakin tirus, aku berlari menuju supermarket terdekat, mengambil beberapa cup ramyun, menuju tempat penyimpanan beberapa meal menaruhnya acak didalam keranjang belanjaan yang belum penuh seutuhnya itu, aku pergi ke tempat buah dan sayuran, mengambil beberapa ikat sayuran segar, tak lupa buah peach sebagai pencuci mulut sarapanku bersama Hongki nanti, aku bergegas menuju kasir, namun ketika hendak mengantri aku lupa sesuatu “Ah, kimchi!!” Aku kembali berlari lagi menuju tempat penyimpanan kimchi, mengambil kimchi dengan berat tak sampai 1000 gram itu, aku kembali menuju kasir, dengan tergesa dan tak sabar akhirnya aku menabrak seseorang, barang belanjaannya tumpah, aku membantunya memunguti barang belanjaan miliknya itu, aku tersentak dengan sangat kaget ketika aku melihat siapa namja yang kutabrak tadi “Jaejin~ah” namja itu tersenyum kecut, memalingkan pandangannya dari tatapan takjub dua buah bola mata indah yang terus menatapnya “Kenapa kita harus bertemu lagi Choi Jonghun?”

 

♡♡♡ JONGKI 종기 ♡♡♡

 

Author POV

Jonghun melangkahkan kakinya gontai, ia tak menyangka ia bertemu dengan namja cantik yang dulu pernah menjadi bagian dalam hidupnya, waktu memang masih menunjukkan pukul 10.00 AM KST tetapi Jonghun merasa kini tubuhnya terombang ambing ditengah lautan manusia yang biasanya berlalu lalang dikawasan ini saat makan siang tiba. Jonghun sampai ke apartment yang sudah ditempatinya beberapa tahun ini, seolah lupa akan tugasnya sebagai seorang anggota tim penyelamat yang tidak boleh menunjukkan wajah lesunya Jonghun mengetuk pintu apartmentnya pelan ‘tak ada jawaban’ ia kemudian menekan bel yang langsung menghubungkannya dengan sang penghuni rumah didalamnya “Jonghun~ah, apakah itu kau?”, tanya Hongki dari dalam rumah “Ne, ppalli bukakan aku pintu”. Acara sarapan mereka tak berlangsung seajaib pertengkaran bak anak ajaib mereka tadi pagi, kini hanya suara peperangan yang saling beradu dari beberapa peralatan makan milik Hongki lah yang terdengar nyaring sedangkan sang empunya rumah enggan menyentuh makanan yang telah ia ciptakan itu “Jonghun~ah, kau hebat sekali dalam memasak, masakanmu enak”, ucap Hongki mencairkan suasana tak akur diantara mereka dan mencoba membuang aura hitam yang sedari tadi menyelimuti Jonghun, Jonghun yang mendengar itu hanya tersenyum kecut lalu kembali fokus pada gelas soju dihadapannya, Jonghun bukanlah tipe peminum keras, ia akan mabuk tak sadarkan diri ketika meminum lebih dari beberapa kali tegukan, kata-kata author pun tepat *eh?* kini badan Jonghun terhempas tak berdaya di lantai, Hongki yang tak tega pun berusaha membopohnya ke kamar milik Jonghun direbahkannya tubuh Jonghun lalu ia berniat beranjak segera untuk merapihkan peralatan makan mereka yang masih berhamburan ala anak sekolah taman kanak-kanak. Hongki belum sempat melanjutkan langkahnya yang kedua, namun tangan kekar Jonghun meremas kuat pergelangan tangannya perlahan, Jonghun menarik Hongki hingga Hongki jatuh tepat diatas dada bidangnya, sontak kejadian itu membuat pipi Hongki bergerak naik, memunculkan pipi chubbynya yang terhalang wajah tirusnya, rona merah di pipinya pun tak terbantahkan lagi, Hongki menolak “apa yang akan kau lakukan Jonghun? Jangan bermain-main denganku”

“Tetaplah diam seperti ini, atau kaulah sarapanku pagi ini”, Hongki mendongakkan kepalanya, sontak tak lupa Hongki membulatkan kedua manik yang bak berlian itu, Hongki terlihat takut, tak perduli dengan ancaman Jonghun tadi ia bergerak mencoba melepaskan ikatan kuat dari lengan Jonghun yang memeluk erat pinggangnya, Jonghun tersenyum pahit, seolah mengartikan senyuman itu sebagai hadiah yang akan diberikannya pada Hongki, dengan sigap Jonghun membalikkan tubuhnya, kini dengan sempurna Hongki berada dibawahnya, Hongki mulai merasa tak nyaman ketika Jonghun mulai melancarkan kata-kata mautnya “Kau sangat cantik Tuan Lee”, “Glek!”, Hongki menelan ludahnya dalam menolak setiap pergolakan Jonghun, namun Hongki tak sanggup menolaknya ketika bibir lembut milik Jonghun meresapnya lembut penuh perasaan, seolah Hongki telah terbuai, ia membuka mulut mungilnya itu membiarkan lidah Jonghun bermain didalamnya untuk mengabsen gigi-giginya, perlahan Hongki menggigit bibir bawahnya karena tak mau terbuai oleh permainan yang dikuasai Jonghun “Mendesahlah sweety, jangan kau tahan, aku suka mendengar desahanmu”, Jonghun beralih pada leher jenjang Hongki, Hongki tak dapat menahan bagaimana nikmatnya perlakuan Jonghun, Hongki terbawa suasana hingga kini Hongki sudah bertelanjang dada, dengan lihai dan lincah Jonghun mempermainkan kedua titik yang berada pada dada mulus Hongki, Hongki sukses dibuat merem nelek dengan perlakuan Jonghun, ia mendesah panjang “Ahhhhh” merasakan sesuatu yang keluar dari balik celana panjangnya, Jonghun melepas kaos dan celana panjangnya begitu saja, Jonghun kembali melumat bibir Hongki, kali ini Hongki membalas perlakuan Jonghun, Hongki terbuai, akal sehatnya terbang, Hongki tak tahu bagaimana bisa terlarut dalam permainan penuh dosa ini, Hongki hampir pasrah sebelum beberapa kata itu menghempaskannya dari langit ke tujuh “Seperti biasa, bibirmu sangat manis Jaejin~ah, jangan pergi dariku Lee Jaejin”, “Plak!!”, bekas tamparan keras yang dihadiahi Hongki itu langsung berbekas di pipi namja mulus yang kini sedang terkapar tak berdaya “Cuih! Aku hampir saja masuk dalam jurangmu Choi Jonghun~! Aku bukan Lee Jaejin, aku Lee Hongki! Aku bukanlah orang yang kau nantikan! Pervert! Mesum! Yadong! Sialan kauuu!”, Hongki yang kesal bercakar pinggang, mengambil bajunya yang tadi terhempas begitu saja, masuk ke kamar mandi lalu setelah beberapa menit Hongki keluar dari apartment milik namja berhidung pinokio berotak mesum itu..

 

To Be Continued…

[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER1a ]


Annyeong~~~ kkk pochan lee balik jadi authors setelah 2tahun vacum lol tapi kali ini pochan pindah aliran dari straight ke yaoi lol

Buat anak dibawah umur dilarang keras baca fanfic ini, buat yang ga suka YAOI alias BOY X BOY mending ga usah baca, buat yang merasa jijik de el el silahkan tutup jendela browser anda, AUTHOR ABAL, TYPO BERTEBARAN, GAJE, OC, OOT, MPREG!

 

oke the story will started now ⇨

 

Foreword :

 

Sekarang saja. Untuk detik ini saja. Aku ingin melupakan semua orang dan mengabaikan dunia. Tanpa beban, tanpa tuntutan, ataupun harapan. Aku ingin mengaku. AKU MENCINTAINYA (Ilana Tan)

 

[FF/THANKS FOR BE MY LOVE/CHAPTER 1]

 

Author : Pochan Lee

 

Siluet kelabu terlintas dipikirannya begitu saja, ia menghempaskan tubuhnya ke sofa, menatap langit-langit kamarnya dan bergumam “Jonghun~ah, bisakah kita bertemu sekali lagi? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, demi langit dan bumi, demi matahari dan seluruh alam semesta, “Aku Mencintaimu Choi Jonghun”

 

●● FLASHBACK ●●

 

Siang itu langit begitu kelam, desiran ombak pesisir pantai yang seolah-olah akan menerkam siapapun yang berada didekatnya terdengar di seluruh penjuru kota Incheon, para pendudukpun telah diasingkan ke berbagai titik teraman demi mengantisipasi jatuhnya korban akibat badai yang akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Awan kelabu disertai percikan cahaya keemasan semakin menghiasi suasana mencekam itu. Ya, kota itu telah kosong, tersisa beberapa bangunan yang berdiri angkuh seolah menantang percikan kilat yang siap menyambar runcingnya penangkal petir yang terletak di bagian paling atas beberapa gedung di daerah itu, terdengar suara seseorang yang seolah menantang maut, berlari ke pesisir laut dan menuliskan namanya disana “LEE HONGKI” ia menuliskan namanya lalu berdiri menantang segala pesona alam yang terlihat olehnya. Ia tak peduli dengan hal yang namanya MATI, baginya ia pun tak pantas untuk menerima anugerah Tuhan yang paling indah yakni kehidupan. Ia dilahirkan dari keluarga pas-pasan, appanya seorang nelayan yang 3bulan sekali baru bisa berkumpul bersama keluarganya, sedangkan ummanya dulu adalah bekas pelacur *mianhae semua hongki biased u.u* yang kini kerjaannya hanya berjudi dan suka mempermainkan pria selama appanya pergi melaut. Terkadang ia tidak yakin bahwa ummanya telah bertobat dan menjadi yeoja yang layak menyandang predikat umma. Kehidupan hongki di rumah tak bisa ia balas dengan kehidupan sekolah yang menyenangkan, di sekolahpun ia dikucilkan bahkan tak punya kawan, kalian tahu apa alasan sebagian yeoja di sekolahnya menghardiknya dan mengucilkannya? Alasannya sepele hanya karena ia memiliki paras yang lebih cantik dari dewi, memiliki kulit sehalut sutra dan seputih susu, serta memiliki rambut panjang sebahu yang sangat memukau setiap makhluk seantero sekolahnya. Para namja pun tak ada yang mau berteman dengannya, alasannya sepele, mereka takut jatuh cinta padanya, walaupun mereka menganggap diri mereka normal mereka tak berani menatap Hongki lebih dari beberapa detik, mereka takut akan terpesona oleh sepasang mata manik-manik yang siap menjerumuskan orang kedalam pesonanya.

 

DDUAAARRRR

ZGERRRRTTT

*anggap aja suara petir lol*

 

Hongki terkaget dari lamunan panjangnya, kini sepasang mata indahnya yang akan lebih indah lagi saat ia memancarkan senyumannya tengah menatap kosong pada kilatan cahaya yang begitu menyilaukan matanya, desiran ombak seolah semakin menertawakan terpurukannya. Ia mendesah berat lalu sekuat tenaga ia mengambil ancang-ancang bersiap untuk berlari ke tengah laut, meminta sang ombak yang senantiasa menanti mangsanya membuka mulutnya, ia berlari, berlari sekuat tenaga menuju tempat yang dengan senang hati menerkammu hidup-hidup hingga kini air sudah menenggelamkan separuh dari tubuhnya yang bertinggi 175 sentimeter kotor itu. Ia pasrah, menutup matanya, mengingat kejadian kelam dan menyedihkan dalam hidupnya, mengucapkan selamat tinggal pada kedua orang tuanya, tak luput ia mengucapkan pesan selamat tinggal pada adik semata wayangnya Lee Jaeyoung, lalu perlahan Hongki mulai menenggelamkan seluruh tubuhnya.

 

Jonghun POV

Aku adalah petugas penyelamatan darurat yang dikirimkan oleh tim sukarelawan yang berpusat di Seoul untuk membantu beberapa relawan yang kini kekurangan tenaga lebih untuk mengisolir kawasan di sekitar pantai Incheon, aku ditugaskan untuk mengecek kembali apakah semua warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman atau masih ada yang tersisa. Aku mengencangkan laju sepeda motor milikku menyisir setiap inchi jalanan pantai yang kini tak berbentuk akibat benturan keras ombak-ombak yang tengah mengamuk. Tak sengaja aku menemukan sosok seorang yeoja, ah namja yang sedang mencelupkan dirinya bulat-bulat ke dalam derasnya amukan ombak. Aku meninggalkan motor bututku begitu saja, berlari walaupun sang dewa petir tak pernah berhenti meluapkan amarahnya. Mencelupkan badanku hingga aku dan namja itu sama-sama hampir tenggelam. Aku melihatnya, sepertinya ia kehilangan kesadarannya, dengan sekuat tenaga aku mencoba melawan kerasnya ombak yang mampu menyeretku menuju tempat para predator laut pemangsa daging berada. Aku berusaha sekuat mungkin hingga kini aku berhasil membawanya ke bibir pantai

 

Author POV

Jonghun mulai menghapus pilu yang tak berbentuk di wajah tampannya yang basah kuyup setelah beradu dengan kuatnya ombak pantai Incheon, ia mulai beraksi pada sesosok namja yang masih tak sadarkan diri yang kini berada di depannya. Terkapar, namja yang tidak jonghun ketahui identitasnya kini hanya terkapar tak bersuara, jonghun mulai panik, ia segera menekan-nekan perut namja dihadapannya agar segera terbangun dan memuntahkan air asin bercampur keringat para ikan-ikan itu. Namja dihadapannya masih belum sadar, dengan cekaran Jonghun mengecek nadi namja itu “Ah, masih ada denyut”, pikirnya. Ia mencoba tindakan terkahir. Ia memoncongkan mulut namja dihadapannya dengan kedua jari jemarinya, lalu dengan perlahan namun pasti Jonghun mendekatkan bibirnya, ingin rasanya ia segera mengecup dalam bibir berona senada dengan miliknya, namun pikiran itu dijauhkannya karena ia tahu namja didepannya perlu pertolongan secepat mungkin, ya Choi Jonghun baru saja mengecup bibir namja dihadapannya namun nihil, namja itu tetap tak sadarkan diri. Suasana semakin mencekam, badai kini telah muncul di depan lubang pintunya. Jonghun panik, ia kembali mengecup bibir namja itu lagi.

 

Namun kali ini berbeda, ia mengecupnya lebih dalam hingga menimbulkan suara desahan dari keduanya. Ya, keduanya, perlahan namja yang baru saja Jonghun tolong mengerjap-ngerjapkan matanya, memutar otaknya sedemikian rupa hingga ia mengingat kejadian menyedihkan itu. Ia ingin menangis sekencang-kencangnya, namun ia sadar ada seseorang yang menatapnya aneh, lalu tanpa bicara apapun ia ditarik paksa oleh pria itu menuju tempat motor bututnya berada, ia memasangkan helm tepat di kepala namja yang ditariknya tadi. Lalu tanpa bismillah, salam maupun doa sang namja penolong langsung melesatkan motornya menjauhi kota Incheon yang kini hampir runtuh diterpa badai.

 

To Be Continued…….

FF/STRAIGHT/Love at The First Sight part 3


Title               : Love at the first sigh

Author         : Fenny a.k.a Min Yeon

main  cast   : Lee min yeon,  Kimki bum

other cast    :  Park hyun rin, Jung yu lin,  Min rin, Bae re min, Han hee rin, Park ni gi
Lee donghae, Choi siwon,  Choi minho, Lee jae jin, Hangeng

Langsung aja yuuuuuk……….

Ni gi POV

“hei kalian….” Ujar seorang laki2 dari belakang kami.
‘siapa sih??” g tau apa kita lagi emosi’ ujarku dalam hati.
“Jess loe buat masalah lagi yach??” ujar pria tersebut.
“ g koq,,kita Cuma kenalan aja

….” Jawab Jess dengan manis.
“hueeekkk rasanya aku mau muntah mendengar ucapannya tadi. Kenalan??  Emang ada yach yang kenalan kasar kayak mereka?”
“ayo kita duduk disana Donghae” uajar Jessica menarik lengan Donghae.
Aku lega mendengar mereka mau pergi.
“mmm….. aku Donghae..mianhe sudah mengganggu kalian” Donghae tersenyum.
‘wah manis sekali’ batinku. Pipiku terasa panas dan mulai memerah.
“ne ,,gwaenchana” jawab Re min.
Melihat Donghae pergi bersama Jess and the genk.

Min yeon POV

Kulihat Ni gi tak berpaling dari Donghae. “hei Ni gi “ ujarku.
“hahh?? Waeyo??” Ni gi terkejut.
“wuaaaah kamu suka ya sama Donghae oppa??” kataku yang sontak membuat wajah Ni gi memerah.
“hei wajahmu merah tuh” tambah Yu lin. Yang membuat wajah Ni gi menjadi seperti udang rebus.
“wuuah……Ni gi..” ujar kami bersama. Ni gi hanya tersenyum.
Teng.teng.teng.. bel berbunyi sehingga kami harus kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.

********

Teng…teng….teng……..
Lonceng berbunyi waktunya pulang.
Aku,,Ni gi,,Yu lin,,Hyun rin,,Re min,,Ri rin dan Hee rin bejalan bersama menuju tempat parkir.
“Min yeon…” ada seseorang yang memanggilku dari belakang. Akupun berbalik, yang lainnya berbalik mencari asal suara itu. 7 orang namja berjalan kearah kami.
“Min yeon” kata salah seorang dari mereka. Kuperhatikan baik2 wajahnya. Ia berlari kearahku.
“hosshh….hosh….hosh…” ia mengatur napas.
“Ki bum??” ucapku bgitu teringat namja yang bermain2 bersamaku di taman ria.
“akhirnya kita bertemu lagi” ucapnya sambil tersenyum.

Ki bum POV

Aku melihat seperti Min yeon sedang berjalan didepanku. Kuberanikan diri untuk memanggilnya. Tak lama kemudian ia berbalik. Aku mulai yakin setelah melihat wajahnya. Kuberlari kearahnya.
“Ki bum??” ucapnya begitu aku berhadapan dengannya.
“akhirnya kita bertemu lagi”ucapku sambil trsenyum.
“hei loe ninggalin kita yach??” ucap Donghae sambil memukul bahu ku.
“eh mianhae” ucapku.
“hei kalian lagi yach??” ucap Donghae.yang sontak membuatku terkejut.
“kau kenal mereka??” tanyaku.
“iya tadi diganggu ma Jess and the genk,,tapi Jess bilang Cuma kenalan padahal kuyakin mereka mengganggu teman2mu ini. Benarkan??” Donghae melihat salah seorang teman Min yeon sambil tersenyum.

Ni gi POV

Ternyata namja itu kenalan Min yeon,,tp sebenarnya aku melihat Donghae oppa,,benar itu Donghae oppa. Donghae berjalan kearah kami. Ia berbincang2 dengan Ki bum temannya Min yeon lalu beralih tersenyum padaku.’mati aku,,bagaimana kalau wajahku memerah lagi?? Aku bisa diketawain sama Donghae oppa’ ucapku dalam hati.
“mm….iya…..” ucapku gugup.

Ki bum POV

“hei kenalin aq Ki bum dan ini teman2qu”.
“ini Donghae,,Siwon,,Changmin,,Minho,,Jaejin,,Hangeng” aku memperkenalkan teman2kusatu-persatu pada Min yeon dan teman2’a.

Min yeon POV

“naneun Min yeon imnida,,dan ini teman2qu, Hyun rin,,Ni gi,,Yu lin,,Re min,,Ri tin,,dan Hee rin” aku juga memperkenalkan temanqu satu-persatu. Kami saling berjabat tangan.
“kau dikelas mana??” tanya Ki bum padaku.
“aku dikelas X-1,,kalau oppa??”
“aku dikelas XI-1”
“hei Ni gi kau juga dikelas X-1??” tiba2 Donghae bertanya pada Ni gi.
Wajah Ni gi sontak memerah.
“mmm..ye oppa,,kami semua sekelas” jawab Ni gi dengan suara bergetar.

Ni gi POV

‘omona… Donghae oppa bicara padaku’ batinku.
“ne oppa,,kami semua sekelas” jawabku gugup. Tiba2 Donghae oppa berjalan mendekatiku.
“kamu mau pulang??” tanya Donghae oppa *yaiyalah oppa,,kn udah bel pulang tdi telinga oppa dmna sih?? ditimpuk bini2’a fishy*
”ne” hanya kata itu yang keluar dari mulutku.
“bagaimana kalau bersamaku saja??” kata Donghae oppa lagi.
Wua bagaimana ini?? Aku harus jawab apa?? Pikiranqu tiba2 bleng…..

TBC

Apakah jawaban dari Ni gi??? Tunggu part slnjut’a