[FF/YAOI/THANKS FOR BE MY LOVE CHAPTER1a ]


Annyeong~~~ kkk pochan lee balik jadi authors setelah 2tahun vacum lol tapi kali ini pochan pindah aliran dari straight ke yaoi lol

Buat anak dibawah umur dilarang keras baca fanfic ini, buat yang ga suka YAOI alias BOY X BOY mending ga usah baca, buat yang merasa jijik de el el silahkan tutup jendela browser anda, AUTHOR ABAL, TYPO BERTEBARAN, GAJE, OC, OOT, MPREG!

 

oke the story will started now ⇨

 

Foreword :

 

Sekarang saja. Untuk detik ini saja. Aku ingin melupakan semua orang dan mengabaikan dunia. Tanpa beban, tanpa tuntutan, ataupun harapan. Aku ingin mengaku. AKU MENCINTAINYA (Ilana Tan)

 

[FF/THANKS FOR BE MY LOVE/CHAPTER 1]

 

Author : Pochan Lee

 

Siluet kelabu terlintas dipikirannya begitu saja, ia menghempaskan tubuhnya ke sofa, menatap langit-langit kamarnya dan bergumam “Jonghun~ah, bisakah kita bertemu sekali lagi? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, demi langit dan bumi, demi matahari dan seluruh alam semesta, “Aku Mencintaimu Choi Jonghun”

 

●● FLASHBACK ●●

 

Siang itu langit begitu kelam, desiran ombak pesisir pantai yang seolah-olah akan menerkam siapapun yang berada didekatnya terdengar di seluruh penjuru kota Incheon, para pendudukpun telah diasingkan ke berbagai titik teraman demi mengantisipasi jatuhnya korban akibat badai yang akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Awan kelabu disertai percikan cahaya keemasan semakin menghiasi suasana mencekam itu. Ya, kota itu telah kosong, tersisa beberapa bangunan yang berdiri angkuh seolah menantang percikan kilat yang siap menyambar runcingnya penangkal petir yang terletak di bagian paling atas beberapa gedung di daerah itu, terdengar suara seseorang yang seolah menantang maut, berlari ke pesisir laut dan menuliskan namanya disana “LEE HONGKI” ia menuliskan namanya lalu berdiri menantang segala pesona alam yang terlihat olehnya. Ia tak peduli dengan hal yang namanya MATI, baginya ia pun tak pantas untuk menerima anugerah Tuhan yang paling indah yakni kehidupan. Ia dilahirkan dari keluarga pas-pasan, appanya seorang nelayan yang 3bulan sekali baru bisa berkumpul bersama keluarganya, sedangkan ummanya dulu adalah bekas pelacur *mianhae semua hongki biased u.u* yang kini kerjaannya hanya berjudi dan suka mempermainkan pria selama appanya pergi melaut. Terkadang ia tidak yakin bahwa ummanya telah bertobat dan menjadi yeoja yang layak menyandang predikat umma. Kehidupan hongki di rumah tak bisa ia balas dengan kehidupan sekolah yang menyenangkan, di sekolahpun ia dikucilkan bahkan tak punya kawan, kalian tahu apa alasan sebagian yeoja di sekolahnya menghardiknya dan mengucilkannya? Alasannya sepele hanya karena ia memiliki paras yang lebih cantik dari dewi, memiliki kulit sehalut sutra dan seputih susu, serta memiliki rambut panjang sebahu yang sangat memukau setiap makhluk seantero sekolahnya. Para namja pun tak ada yang mau berteman dengannya, alasannya sepele, mereka takut jatuh cinta padanya, walaupun mereka menganggap diri mereka normal mereka tak berani menatap Hongki lebih dari beberapa detik, mereka takut akan terpesona oleh sepasang mata manik-manik yang siap menjerumuskan orang kedalam pesonanya.

 

DDUAAARRRR

ZGERRRRTTT

*anggap aja suara petir lol*

 

Hongki terkaget dari lamunan panjangnya, kini sepasang mata indahnya yang akan lebih indah lagi saat ia memancarkan senyumannya tengah menatap kosong pada kilatan cahaya yang begitu menyilaukan matanya, desiran ombak seolah semakin menertawakan terpurukannya. Ia mendesah berat lalu sekuat tenaga ia mengambil ancang-ancang bersiap untuk berlari ke tengah laut, meminta sang ombak yang senantiasa menanti mangsanya membuka mulutnya, ia berlari, berlari sekuat tenaga menuju tempat yang dengan senang hati menerkammu hidup-hidup hingga kini air sudah menenggelamkan separuh dari tubuhnya yang bertinggi 175 sentimeter kotor itu. Ia pasrah, menutup matanya, mengingat kejadian kelam dan menyedihkan dalam hidupnya, mengucapkan selamat tinggal pada kedua orang tuanya, tak luput ia mengucapkan pesan selamat tinggal pada adik semata wayangnya Lee Jaeyoung, lalu perlahan Hongki mulai menenggelamkan seluruh tubuhnya.

 

Jonghun POV

Aku adalah petugas penyelamatan darurat yang dikirimkan oleh tim sukarelawan yang berpusat di Seoul untuk membantu beberapa relawan yang kini kekurangan tenaga lebih untuk mengisolir kawasan di sekitar pantai Incheon, aku ditugaskan untuk mengecek kembali apakah semua warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman atau masih ada yang tersisa. Aku mengencangkan laju sepeda motor milikku menyisir setiap inchi jalanan pantai yang kini tak berbentuk akibat benturan keras ombak-ombak yang tengah mengamuk. Tak sengaja aku menemukan sosok seorang yeoja, ah namja yang sedang mencelupkan dirinya bulat-bulat ke dalam derasnya amukan ombak. Aku meninggalkan motor bututku begitu saja, berlari walaupun sang dewa petir tak pernah berhenti meluapkan amarahnya. Mencelupkan badanku hingga aku dan namja itu sama-sama hampir tenggelam. Aku melihatnya, sepertinya ia kehilangan kesadarannya, dengan sekuat tenaga aku mencoba melawan kerasnya ombak yang mampu menyeretku menuju tempat para predator laut pemangsa daging berada. Aku berusaha sekuat mungkin hingga kini aku berhasil membawanya ke bibir pantai

 

Author POV

Jonghun mulai menghapus pilu yang tak berbentuk di wajah tampannya yang basah kuyup setelah beradu dengan kuatnya ombak pantai Incheon, ia mulai beraksi pada sesosok namja yang masih tak sadarkan diri yang kini berada di depannya. Terkapar, namja yang tidak jonghun ketahui identitasnya kini hanya terkapar tak bersuara, jonghun mulai panik, ia segera menekan-nekan perut namja dihadapannya agar segera terbangun dan memuntahkan air asin bercampur keringat para ikan-ikan itu. Namja dihadapannya masih belum sadar, dengan cekaran Jonghun mengecek nadi namja itu “Ah, masih ada denyut”, pikirnya. Ia mencoba tindakan terkahir. Ia memoncongkan mulut namja dihadapannya dengan kedua jari jemarinya, lalu dengan perlahan namun pasti Jonghun mendekatkan bibirnya, ingin rasanya ia segera mengecup dalam bibir berona senada dengan miliknya, namun pikiran itu dijauhkannya karena ia tahu namja didepannya perlu pertolongan secepat mungkin, ya Choi Jonghun baru saja mengecup bibir namja dihadapannya namun nihil, namja itu tetap tak sadarkan diri. Suasana semakin mencekam, badai kini telah muncul di depan lubang pintunya. Jonghun panik, ia kembali mengecup bibir namja itu lagi.

 

Namun kali ini berbeda, ia mengecupnya lebih dalam hingga menimbulkan suara desahan dari keduanya. Ya, keduanya, perlahan namja yang baru saja Jonghun tolong mengerjap-ngerjapkan matanya, memutar otaknya sedemikian rupa hingga ia mengingat kejadian menyedihkan itu. Ia ingin menangis sekencang-kencangnya, namun ia sadar ada seseorang yang menatapnya aneh, lalu tanpa bicara apapun ia ditarik paksa oleh pria itu menuju tempat motor bututnya berada, ia memasangkan helm tepat di kepala namja yang ditariknya tadi. Lalu tanpa bismillah, salam maupun doa sang namja penolong langsung melesatkan motornya menjauhi kota Incheon yang kini hampir runtuh diterpa badai.

 

To Be Continued…….