FF/ONESHOOT/Love Will Never Die


Title       : Love will never die
Author : Fenny a.k.a Min yeon
Genre    : Romance(?), sad ending
Cast  => Jonghyun Shinee
Min Yeon
Seo Rin
Hee Seul
Jesica SNSD
Min yeon POV

Dia tetap kelihatan tenggelam dalam dunianya sendiri, tak pernah sedikitpun peduli dengan sekeliling, mungkin karena hal itu dia selalu menjadi pusat perhatianku akhir-akhir ini. Aku terus menatapnya sampai kedua mata dingin itu berbalik menatap kearahku. Aku terkejut dengan tingkahnya itu karena baru kali ini aku tertangkap basah menatapnya. Entah mengapa aku merasa tatapan matanya itu penuh kesedihan dan sakit hati.

***

bayang-bayang wajahnya terus menghantui pikiranku, slalu kucoba untuk menghilangkannya tapi tak bisa, tatapan matanya seolah-olah mengingatkanku pada seseorang, kuputar otakku untuk mengingatnya tapi tak bisa sampai tak sadar aku telah terlelap.

***
seperti biasa aku menatapnya lagi, mencoba mencari tahu siapa dia, tapi hasilnya tetap sama, tak ada hal baru yang ku temukan. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiranku, aku segera berlari mencari Seo Rin,
“Seo Rin apakah kau tau namja yang setiap hari duduk di sudut perpustakaan sambil membaca buku..?”
“Anii, memangnya namja itu seperti apa..?!”
“Ia selalu memakai headphone dan membaca buku di perpustakaan, selain itu tatapan matanya penuh kesedihan dan sakit hati, hmm..kurang lebih seperti itu..!!”jawabku
“aku jadi penasaran dengan orangnya, coba antarkan aku ke sana” jawab Seo Rin

***
@ perpustakaan..

“Itu orangnya” ujarku sambil menunjuk namja itu
“Mana…orangnya..??”
“Itu yang memakai headphone dan sedang membaca buku..” ucapku
“Ya..kau gila ya..???!!! di sini tidak ada yang memakai headphone” ujar Seo rin
“tapi dia ada disitu!! Bagaimana bisa kau tidak melihatnya..” Bantahku
“Baiklah akan kubuktikan bahwa itu hanya hayalanmu..”
Seo Rin memamnggil Hee seul yang kebetulan ada di situ..
“ Hee seul-ssi apakah kau melihat seorang namja yang memakai headphone dan sedang membaca buku disini..??” tanya Seo Rin
Hee seul mengedarkan pandangannya…
“Ani..tak ada namja yang memakai headphone disini!!”jawab Hee seul
senyum kemenangan mengembang di bibir Seo Rin,
“Benarkan kataku!!”
“Ne mungkin kau benar dan dia hanya hayalanku..” ujarku sambil menatap kearah namja itu
***

Aku terus berpikir bagaimana bisa mereka tidak dapat melihatmu, apakah kau benar hanya hayalanku, tapi mengapa ku rasa kau begitu nyata. Ku mohon buktikan pd mereka bahwa kau bukan hayalanku, karena ku rasa aku mulai tertarik padamu.

@ perpustakaan

Aku kembali menatapnya secara diam-diam, berharap ada jawaban dari semua pertanyaanku. Sepertinya, Tuhan mengabulkan doaku. Namja itu berjalan kearahku, menatap mataku, hanya aku, diriku seorang. Jantungku berdegup kencang, sepertinya aku benar-benar jatuh cinta kepadanya.
“Annyeong, choneun Jonghyun imnida, iremi mwoyeyo?”
“Che iremen min yeon imnida”. jawabku
“Aku merasa kau memperhatikanku setiap hari” katanya
Aku terdiam, lidahku kelu hanya dapat menatapnya.
“apakah kau merasa heran aku tak dapat dilihat oleh teman-temanmu” katanya lagi seolah menjawab pertanyaanku selama ini
“N…ne”jawabku ragu sambil tertunduk
“Aku hanya dapat dilihat oleh orang yang kuinginkan untuk melihatku. Dan itu kau, hanya kau, dan mungkin selamanya kamu”
“maksudmu..? aku sungguh tak mengerti”
“Ingatlah kenangan kita, 10 tahun yang lalu di taman kota. Seorang gadis kecil tertunduk dengan mata sembab penuh air mata menangis kehilangan ibunya”
setelah ia berkata itu ia pergi meninggalkanku yang masih terdiam berusa mencerna kata-katanya.

***
@taman kota

aku terduduk dibangku taman, terdiam menatap lurus ke depan, pandanganku teralih ke 10 tahun lalu.

FLASHBACK

“Kau kenapa?’ seorang anak laki2 berlutut menatap heran anak perempuan yang sedang tertunduk dengan mata sembab penuh air mata
“eommaa..~” hanya kata itu yang keluar dari mulutnya
“sudahlah jangan menangis, aku berjanji akan membantu mencari ibumu”
gadis kecil itu menatapnya seolah bertanya siapa kamu
“cheoneun Kim Jonghyun imnida” kata anak itu lagi seolah bisa membaca pikiran gadis kecil itu.
Tangannya terulur membantu gadis kecil itu untuk berdiri.
“ayo kita cari ibumu”
mereka menyusuri jalan sambil bergandengan tangan tanpa ada rasa risih sedikitpun
“Eommaa…~” teriak gadis kecil itu, lalu melepas genggangman tangan anak lelaki tsb, ketika melihat seorang wanita kebingungan mencari sesuatu.
“min yeon kau kemana saja..?!! eomma sangat khawatir padamu”
setelah bertemu ibunya, min yeon sesaat melupakan anak lelaki itu,
“Jonghyun….???!!!!” min yeon tiba-tiba tersedar bawa Jonghyun sudah tidak ada di sampingnya. ‘Gamsahamnida Jonghyun-ah’ ucapnya dalm hati sambil tersenyum simpul.

FLASHBACK END

Aku tersadar bahwa Jonghyun penyelamatku telah kembali, besok aku harus memastikannya.
***
@perpustakaan

Aku menatap sekeliling berusaha mencarinya tapi hasilnya nihil, aku bertanya tapi bahkan mereka tak tau bahwa selama ini ada seorang namja yang dengan setia terus membaca buku di perpustakaan ini. Aku kembali mengingat kalimat terakhir yang diucapkannya, ada sesuatu yang tidak beres.

***

@taman kota

napasku tersengal-sengal, kulangkahkan kakiku dengan tergesa-gesa menuju bangku taman.
“Aku tau kamu disini, knp kau meninggalkanku waktu itu?! Dan kenapa kau baru menyadarkanku sekarang?! KIM JONGHYUN!!” ucapku lirih
“Maafkan aku, aku terus mencari keberadaanmu sampai aku menemukannya tapi aku tak dapat menggapaimu” aku merasa seseorang memelukku dari belakang. Aku berbalik menatap matanya, tetap sama. Sakit hati, kecewa, kesedihan, hanya itu yang kulihat tapi aku merasa hangat dalam pelukannya.
“apa maksudmu? Aku sungguh tak mengerti, kau sangat membuatku bingung” ucapku
Ia melepaskan pelukannya dan menatap mataku
“Tak sadarkah kau, bahwa skrng kita berada di dunia yang berbeda?” ucapnya
Aku mengernyit heran
“Dunia yg berbeda?? Maksudmu kau sudah meninggal dan yg sekarang berdiri di hadapanku adalh arwahmu yang mencintaiku dan berharap kita takkan terpisahkan?! Hahaha..itu adalah lelucon yang sangat bodoh” ucapku
Dia menatap mataku dalam dan baru kali ini ia menatapku seperti itu. Matanya seolah-olah berbicara bahwa yang baru kukatakan adalah nyata.
“Kau akan tau nantinya”jawabnya lagi
“Ya..!!Aktingmu sangat hebat, sampai-sampai leluconmu hampir ku anggap nyata”
Dia hanya terdiam, sehingga menciptakan suasana canggung di antara kami.

Hari telah menjelang sore aku memutuskan untuk pulang.
“Jonghyun-ah aku harus pulang sekarang sampai jumpa lagi” aku memberanikan diri untuk berbicara padanya. Ketika ku melangkah pergi kurasakan seseorang menahan tanganku.
“Mari kuantar pulang” ucapnya. Tanpa mendengar jawaban dariku, ia langsung menarik tanganku dan menggenggamnya dengan erat. Aku hanya tersenyum dan melangkah pergi bersamanya.

@ home

“kita sudah sampai” ucapnya ketika berdiri didepan pintu rumahku
“masuklah” tambahnya lagi
“ne, gomawo sudah mengantarku” aku melangkah masuk tapi lagi2 tanganku kembali di tarik olehnya. Dan yang lebih mengejutkan ia tiba2 memelukku.
“Selamanya aku tetap akan mencintaimu dan jangan pernah lupakan aku” ucapnya
“Ne oppa, tentu saja aku takkan pernah melupakanmu, Nado saranghaeyo” aku melepas pelukannya dan melangkah masuk ke dalam rumah

***

Aku tersenyum bahagia menatap langit yang bertaburan bintang. Aku sangat bahagia hari ini, tapi kenapa ada perasaan lain yang tak dapat kugambarkan di dalam hatiku, aku tidak mempedulikannya dan tetap tersenyum bahagia menatap bintang

***

@perpustakaan

Aku kembali mencarinya lagi bukan sebagai mata-mata tapi sebagai kekasihnya, kekasih kim jonghyun. Tapi dia tak ada, aku pergi bertanya kepada Jessica sonsaengnim. Penjaga perpustakaan, guru yang sangat killer yang ditakuti oleh seluruh siswa.
“annyeonghaseyo sonsaengnim” ucapku takut-takut
“ Ne, Waeyo..?”  jawabnya ketus
suara cemprengnya yang memekakan telinga membuatku semakin takut.
“Mmm..bolehkah aku bertanya? Apakah kim jonghyun siswa yang selalu membaca buku disini sudah datang hari ini?”
“ KIM JONGHYUN..???!!! maksudmu siswa teladan yang setiap hari membaca buku sambil menggunakan headphone, dan selalu duduk di sudut kiri perpustakaan ini?!” jelasnya panjang lebar dengan alis yang sedikit berkerut.
“ Ne!!” jawabku penuh keyakinan.
“Bukankah dia sudah meinggal 2 tahun yang lalu?  Kudengar ia meninggal tertabrak mobil saat akan menyatakan cintanya pada seorang yeoja yang sudah lama ia sukai” jawab Jessica sonsaengnim lagi.

Aku serasa tersambar petir ketika mendengar jawaban jessica sonsaengnim, tubuhku bergetar,  kakiku membeku, lidahku kelu, jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya.
“Mianhamnida sonsaengnim jangan2 yang kau bicarakan itu bukan Kim Jonghyun yang ku maksud, karena aku baru bertemu dengannya kemarin.”ucapku
“Ya, mungkin saja seperti itu, tapi selama aku bertugas disini, hanya kim jonghyun yang kumaksudlah yg selalu memakai headphone saat sedang membaca buku”
“hmm..kalau begitu bolehkah aku melihat data kim Jonghyun yang sonsaengnim maksud?” tanyaku ragu
“Ne, tunggu sebentar” ia mulai mencari data ynag ku maksud.
“ini dia” jawabnya lagi setelah menemukan data itu
“Gamsahamnida sonsaengnim”
aku mengambil data itu dan terkejut ketika melihat foto seorang namja di halaman depan.
“Gamsahamnida sonsaengnim, aku permisi dulu.” Ku paksakan lidahku untuk berkata sesuatu dan aku segera berlari, berlari sekuat mungkin yang aku bisa. Aku tak tau aku berlari ke arah mana, pikiranku kalut, takut, dan aku merasa bimbang, apakah ini nyata atau hanya mimpi. Tersadar aku telah berada di taman kemarin, aku kembali terduduk di bangku taman, air mataku kembali mengalir dengan deras tanpa dapt ku hentikan.

“Jangan menangis, hatiku sakit ketika melihatmu menangis”
Tiba2 Jonghyun sudah ada di sampingku.
Tangannya menarik bahuku dan menyandarkan kepalaku dengan lembut dibahunya.
Aku terbuai untuk beberapa saat tetapi tidak untuk seterusnya. Aku bangkit berdiri dengan kasar, aku melihat ia tersentak kaget.
“Sebenarnya kau siapa??!!! Kau masuk dalm hidupku dengan tiba-tiba, kau membuat dirimu seolah-olah begitu misterius, kau membuatku jatuh cinta kepadamu! Sebenarnya apa maumu!!” ucapku kesal
Ia hanya tertunduk diam dan tak berkata apa-apa
“Kim Jonghyun ayo jawab!!” aku semakin kesal dibuatnya.
“Mianhae…”ucapnya
“aku butuh penjelasan bukan kata maaf”
“Mianhae, baiklah aku akan menceritakan semuanya”

FLASHBACK

Seoranng namja tersenyum bahagia sambil memeggang sebuket bunga mawar putih, ia masuk kedalam mobilnya dan mengendarai mobilnya tanpa berhenti tersenyum, Ia berhenti di depan sebuah gang. Ia turun sambil membawa buket bunga tsb. Ia terlalu bahagia dan tak memperhatikan jalan, sebuah mobil datang dari arah berlawanan dan menabraknya. Darah kental mengalir dari kepalanya. Tangannya tetap menggenggam erat buket mawar putih itu, dengan segenap kekuatannya ia berkata “saranghaeyo Min Yeon-ah, yeongwonhi” perlahan kelopak matanya tertutup untuk selamanya.

FLASHBACK END

Aku terdiam mendengar ceritanya.
“Jangan bilang kalau iitu dirimu” mataku yang masih sembab kembali dibasahi oleh butiran bening yang perlahan mengalir dari kedua mataku.
“Ne, itu aku dan saat itu aku ingin pergi kerumahmu untuk menjadikan kau sebagai yeojachinguku” ucapnya sambil tertunduk.
Tubuhku bergetar air mataku mengalir semakin deras. Ia menarik tubuhku ke dalam pelukannya.
“Pabo..neo jeongmal pabo~ kau membuatku kehilanganmu untuk selamanya”isakku
”kau takkan kehilanganku karena aku tetap hidup dalam hatimu slamanya”
Aku menangis terisak di bahunya. Tak terasa hari mulai sore, ia kembali mengantarku pulang. Dalam perjalanan pulang di depan rumahku ia tiba-tiba terdiam membeku, matanya menatap lurus kedepan, aku hanya terdiam dan bingung melihatnya.

Min Yeon POV-End

JONGHYUN POV

Dalam perjalanan menuju rumahnya, di gang tempat aku menghembuskan nafasku yang terakhir, tiba2 sebuah cahaya putih muncul di hadapanku.
“waktumu tinggal sedikit lagi. Selesaikanlah urusanmu di bumi, karena besok tepat jam 9 malam kau akan kembali ke ‘duniamu’.”
Cahaya itu menghilang. Aku kembali tersadar ketika Min Yeon melambai-lambaikan tangannya di dpan wajahku.
“Oppa gwaenchana..?” ucapnya
“Anii, aku tidak apa-apa, ayo kita pergi” aku menggenggam tangannya dan melangkah pergi.

***

@Min yeon home

waktuku tak lama lagi, aku harus melakukan sebuah perpisahan yg indah dan takkan terlupakan bagimu.
“Oppa aku masuk dulu ya..”
aku menahan tangannya, “ apakah besok malam kau ada waktu?”
“Ne, oppa waeyo..?”
“Aku ingin mengajakmu makan malam bersama”
“Ne oppa”
“aku akan menjemputmu jam 6.30 PM”
“Ne, tomanaeyo oppa..”

***

@ besok, 06.30 PM

aku tiba didepan rumahnya, setelah menunggu beberapa menit pintu dibukakan, Min Yeon keluar dengan dress berwarna putih selutut, ia terlihat anggun dan mempesona.
“Oppa, kenapa kau memperhatikanku seperti itu, apakah aku terlihat aneh..?” ucapnya
“A..ani..kau terlihat sangat cantik malam ini”
“apakah hanya malam ini..??”tanyanya
“Ani, kau setiap hari selalu terlihat cantik dimataku”
Ia tersenyum lembut, aku menggenggam tangannya dan melangkah pergi.

***
@ Restaurant

kami tiba direstaurant itu, kami makan malam bersama, aku sangat bahagia, sambil sebuah ingatan kembali terlintas di pikiranku, aku kembali menatap Min yeon yang baru selesai makan.
“Jagi, kau harus bahagia setelah aku pergi nanti” kataku
“Ya!!oppa, jangan berbicara seperti itu, kau tak boleh pergi dariku”
“Dengarkan aku!! Jangan pernah lupakan aku, carilah namja yang dapat melindungimu dan menyayangi dengan tulus. Hiduplah bahagia dengannya” aku memaksakan diriku untuk dapat mengeluarkan kata2 itu walupun terasa sangat berat bagiku.
“Oppa, kumohon jangan bicara seperti itu, aku tak sanggup kehilanganmu”
kulihat butiran bening kembali mengalir dipipinya.
“Mungkin kau takkan pernah melihatku lagi, tapi ketahuilah aku akan selamanya ada dalam hatimu”
Suasana hening kembali menyelimuti kami.
“Ayo kita jalan2 dan menghabiskan waktu terakhir kita bersama dengan bahagia”ucapku, lalu menarik tangannya dan pergi.

@Taman

Kami duduk di bangku taman. Suasana hening kembali menyelimuti kami. Min yeon bersandar dibahuku sambil melihat bulan. Suasana tetap seperti ini hingga jam menunjukan 08.45 PM, tinggal 15 menit lagi aku akan meninggalkan dunia ini, meninggalkan orang yang kusayang.
“berjanjilah padaku satu hal”ucapku pdanya
“Mmm..apa oppa..?”
“Jangan pernah bersdih, jangan menangis, tetaplah tersenyum dan berilah sedikit ruang di hatimu untukku”
“Walaupun berat aku akan berusaha” ucapnya
Tiba-tiba cahaya putih itu datang lagi
“Waktumu sudah selesai sekarang waktunya kau kembali” cahaya putih itu kembali menghilang.
“sudah waktunya aku pergi, “selamat tinggal” aku mencium lembut bibirnya dan perlahan tubuhku mulai menghilang.

Jonghyun POV-end

Min Yeon POV

Dia telah pergi, pergi untuk selamanya.
“Aku berjanji Oppa, aku akan menjadi seorang wanita yg tegar dan slalu tersenyum. Dan takkan pernah melupakanmu.”

_END_

One thought on “FF/ONESHOOT/Love Will Never Die

Leave a comment